Mentan sebut ada 7 investor yang siap garap food estate, siapa saja?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah terus berupaya melakukan terobosan melalui pengembangan kawasan food estate hortikultura berbasis korporasi. Saat ini lokasi pengembangan dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa total luas areal yang dipersiapkan kurang lebih mencapai 1000 hektare (Ha). Kemudian areal yang sedang dalam digarap seluas 215 Ha.

"Sesuai arahan Bapak Presiden kurang lebih ini areal yang sudah kita persiapkan sebagai lahan percontohan utama. Selanjutnya Kemeterian Pertanian hanya bisa masuk setelah Kementerian LHK dan PUPR serta lainnya selesai," ujar Syahrul pada siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Selasa (27/10).


Pengembangan kawasan di Sumatera Utara akan dibangun model industri hulu-hilir termasuk pasca panen. Sehingga nantinya akan ada market place seperti pasar modern. Nanti juga akan ditingkatkan kapasitas petani dengan membentuk Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) untuk pengembangan komoditas hortikultura dan penyiapan benih hortikultura bermutu.

"Kami memang menargetkan pada peningkatan luas tanam dan produksi komoditas bawang merah, bawang putih dan kentang serta memperkuat kerjasama dan sinergi antar petani dengan stakeholders terkait," kata Syahrul.

Baca Juga: Kementan: Food estate bisa dikembangkan di seluruh provinsi

Adapun tujuan food estate berbasis hortikultura yaitu untuk membangun kawasan hortikultura terpadu yang berdaya saing, ramah lingkungan dan modern, mendorong sinergitas dengan stakeholders dalam pengembangan food estate berbasis hortikultura, serta mendorong terbentuknya kelembagaan petani berbasis korporasi.

"Ada sekitar 7 investor yang sudah siap dan tentunya akan mendukung omzet untuk kesejahteraan oara petani," tegasnya.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa banyak sasaran yang ingin dicapai dari pembangunan food estate ini. Tidak hanya peningkatan luas tanam dan produksi bawang merah, bawang putih dan kentang, akan tetapi juga memperkuat kerjasama dan sinergitas petani dengan stakesholder terkait, sekaligus meningkatkan kapasitas petani serta membentuk kelembagaan ekonomi petani.

"Skema yang pas untuk menggerakkan agribisnis food estate ini adalah korporasi kemitraan antara petani dan investor. Petani sebagai sumberdaya manusia yang ada disini merupakan pemilik lahan, sekaligus sebagai tenaga kerja produktif," terang Prihasto.

Namun, diketahui petani memiliki keterbatasan modal. Maka, mengatasi masalah tersebut, peran KUR menjadi penting. Dimana setiap pinjaman memerlukan jaminan di bank, maka dibutuhkan investor yang berfungsi sebagai off taker penyerapan hasil produksi petani dan mampu menyediakan benih, pupuk dan sarana produksi lainnya.

Tahun 2020 target pembukaan lahan untuk pembangunan food estate Humbahas seluas 1.000 hektar yang sumber dananya dari APBN Kementan seluas 215 hektar dan Swasta 785 hektar.

Pihak Swata yang telah menanamkan modal untuk pengembangan kawasan diantaranya adalah PT Indofood, PT Calbee Wings, PT Champ, PT Semangat Tani Maju Bersama, PT Agra Garlica dan PT Agri Indo Sejahtera, dan PT Karya Tani Semesta.

Selanjutnya: Pengamat jabarkan deretan kegagalan food estate yang dicanangkan pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .