Menteri Agama: Jemaah haji yang wafat tahun ini berkurang jumlahnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan, angka jemaah yang wafat pada penyelenggaraan haji tahun ini berjumlah 386 jemaah. Angka ini jauh berkurang dari tahun 2017 sebanyak 658 jemaah.

Adapun jumlah jemaah haji tahun 2018 yang berhak mendapat asuransi  berjumlah 447 orang. Sedangkan jemaah yang sudah diajukan klaim sebesar 441 orang. “Telah dibayarkan sebanyak 351 orang, sebanyak 72 klaim dalam proses pembayaran asuransi, dan 18 ditunda karena rekening sudah tidak aktif,” ucapnya dalam siaran persnya, Senin (26/11).

Menag menjelaskan, jemaah yang berhak mendapat asuransi jiwa adalah yang jemaah haji yang wafat sejak keberangakatan dari tempat tinggal menuju embarkasi sampai dengan kembali lagi setelah ibadah haji sampai ke tempat tinggal masing-masing.


Sementara itu, Sekjen Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, tahun 2018 Indonesia memperoleh 3 penghargaan penyelenggaan kesehatan haji dari pemerintah Arab Saudi. Penghargaan diberikan atas inovasi dalam upaya promotif preventif Indonesia bagi jemaahnya. “Ini tidak terlepas dari kekompakan dan kinerja bersama lembaga terkait selama di Tanah Air dan Tanah Suci,” tutur Primadi

Ia menyampaikan, selesai masa operasional haji tahun ini, tersisa 54 jemaah haji dirawat di RS Arab Saudi yakni rinciannta 32 di Madinah, 21 di Mekkah, dan 1 di Jeddah. “Dan sampai saat ini, masih terdapat 1 orang jemaah haji yang dirawat di RS An Nuur Makkah berasal dari Kloter 74 SUB,” jelas Primadi

Pada kesempatan sama, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, On Time Performance (OTP) angkutan udara tahun 1439H/2018 fase keberangkatan secara keseluruhan adalah 94,67% dan fase kepulangan adalah 87,57%. Polana menilai OTP tahun ini cukup bagus.

“Survey kepuasan haji BPS tahun 2018, berdasarkan jenis pelayanan, indeks tertinggi dicapai pada jenis pelayanan transportasi bus antar kota dengan Indeks 88,25%,” jelas Polana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .