KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal menggandeng bos properti Agung Sedayu Group yakni Sugianto Kusuma alias Aguan menghadirkan rumah rakyat di wilayah Tangerang. Pria yang akrab disapa Ara itu menyebut, nantinya pihaknya bakal secara sukarela memberikan lahan seluas 2,5 hektare (Ha) di Tangerang. Kemudian, ASG bakal menggarap properti beserta isinya sebagai komitmen memuluskan program tiga juta rumah.
Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Prabowo Bakal Terganjal Ketersediaan Material Bangunan “Saya rencananya 10 November 20204 mendatang akan melaksanakan
ground breaking rumah gratis untuk rakyat di Tangerang. Tanahnya milik perusahaan yang bangun rumahnya perusahaan lain Agung Sedayu sama isinya,” ujarnya di sela-sela Diskusi Program 3 Juta Rumah bertemakan "Gotong Royong Membangun Rumah Untuk Rakyat" di Jakarta, Senin (28/10) malam. Di samping itu, Ara juga turut menjelaskan tentang berbagai rencana dan kondisi serta alokasi anggaran APBN yang tersedia untuk program perumahan di Indonesia saat ini. Dia juga mengajak semua pihak termasuk sektor swasta untuk terlibat secara aktif dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah. Salah satunya, bisa diwujudkan lewat program CSR.
Baca Juga: Menghitung Dampak Program 3 Juta Rumah Prabowo ke Permintaan Semen di 2025 Pasalnya, lanjut Ara, selain mampu mendorong investasi, pembangunan perumahan juga akan meningkatkan industri – industri lainnya sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara. “Nanti kita lihat dulu kondisi dan lokasinya seperti apa (bangunan rumah tapak atau rumah susun). Silakan swasta bentuknya apa bisa CSR atau apa saja yang penting ada rumah buat rakyat. Mau disewain nggak? atau mau dijual juga nggak? ya saya maunya rumahnya gratis dikasih aja buat rakyat. Bisa saja besok di lokasi lain perusahaan lain seperti Intiland atau lainnya juga bisa bantu rumah,” terangnya. Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga memohon doa serta dukungan dari semua pihak agar rencana kerjanya berjalan lancar di lapangan.
Baca Juga: Demi Program 3 Juta Rumah, Pemprov Jateng dan REI Dorong Pengembang Bersertifikasi Selain itu, dirinya juga berharap ke depan tidak ada lagi lokasi pembangunan rumah yang eksklusif namun harus dihuni dari berbagai kalangan. “(Bantuan rumah) macam-mavam bentuknya. Kalau dari swasta tanahnya yang bangun rumah juga swasta kan bisa intinya dikasih ke rakyat yang tepat dan jangan sampai salah sasaran. Kita ngasih BLT aja sering tidak tepat. Nanti data base penerima bantuan kalau perlu buat sendiri saja lah,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto