KONTAN.CO.ID - LONDON. Hilirisasi sumber daya alam (SDA) menjadi salah satu fokus Indonesia. Demikian ditegaskan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Inggris, tepatnya di Royal School of Mines, Imperial College London. Dalam perkuliahan yang dihadiri mahasiswa S1 hingga S3 tersebut, Bahlil menegaskan, hilirisasi sumber daya alam merupakan salah satu agenda utama Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan Agustus 2022 lalu. “Kementerian Investasi mendukung transformasi ekonomi Indonesia dari industri sektor primer yang berorientasi ekspor barang mentah menjadi industri berbasis nilai tambah. Dengan transformasi ini, partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global akan meningkat,” ucap Bahlil dikutip dari siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (28/10).
Baca Juga: Menteri Investasi Tawarkan Pengusaha London Kolaborasi dan Investasi di Indonesia Sebagai contoh, Bahlil menekankan peran Indonesia yang sangat strategis di level global untuk komoditas nikel. Sebab, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia dengan porsi sebesar 23,7%. Hilirisasi nikel menjadi produk turunan berbasis teknologi seperti sel baterai akan meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut sebesar 68 kali lipat. Dengan hilirisasi, Indonesia akan menjadi negara pengekspor komoditas bernilai tambah tinggi. Sel baterai merupakan komponen utama pada mobil listrik. Bahlil berkeyakinan bahwa hilirisasi nikel akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik dunia di masa depan. Bahlil menyampaikan rencana investasi baterai listrik di Indonesia yang akan melibatkan perusahaan raksasa dunia seperti LG sebesar US$ 9,8 miliar, CATL US$ 5,2 miliar, Foxconn US$ 2,8 miliar, dan juga British Volt US$ 2 miliar. Meski perekonomian global dibayang-bayangi resesi, Bahlil optimis target realisasi investasi tahun ini akan tercapai. Oleh karena itu, ia menyambangi Inggris untuk mengajak investor membenamkan modalnya di Indonesia. “Meski perekonomian Inggris sedang mengalami pelambatan, namun masih banyak peluang investasi yang dapat kita jajaki,” ujarnya. Sebelumnya, Bahlil telah bertemu Menteri Investasi Inggris Lord Grimstone di sela kegiatan World Economic Forum 2022 di Davos pada Mei 2022. Kedua negara berencana menjalin kerja sama di tiga sektor prioritas yaitu energi baru terbarukan, industri hilirisasi tambang nikel, dan industri kesehatan. Kepada para mahasiswa Indonesia, Bahlil juga menyampaikan pentingnya kebijakan hilirisasi di dalam negeri. Sebagai contoh, larangan ekspor nikel mentah selama lima tahun terakhir berhasil memaksa industri dalam negeri melakukan hilirisasi. "Ekspor produk turunan nikel selama empat tahun terakhir meningkat tujuh kali lipat, dari US$ 3,3 miliar di tahun 2017 menjadi US$ 20,9 miliar di tahun 2021,” terangnya. Pemerintah berkeyakinan bahwa ke depannya dibutuhkan terobosan kebijakan yang lebih berani dan inovatif seperti yang dilakukan oleh negara-negara maju untuk mendukung proses industrialisasi. Intervensi aktif seperti subsidi ekspor untuk sektor strategis, proteksi dengan pajak impor yang tinggi, kewajiban melibatkan produsen dalam negeri, dan pembatasan kepemilikan asing perlu dilakukan untuk mendorong hilirisasi industri di dalam negeri.
Baca Juga: Investasi Sektor Manufaktur Melejit, Ini Sektor Bisnis yang Beri Andil Paling Besar Bahlil juga menekankan bahwa investasi asing yang masuk ke Indonesia harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan serta mengikutsertakan masyarakat dalam proyek investasi yang ditanamkan.
Dalam kesempatan yang sama, Gatot Subroto, Ketua Doctrine-UK yang merupakan organisasi mahasiswa doktoral Indonesia se-Inggris Raya menambahkan bahwa investasi asing dan kebijakan proaktif saja tidak cukup. “Secara paralel kita juga harus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, riset, dan inovasi dalam negeri. Di Inggris, banyak para peneliti doktoral asal Indonesia yang risetnya berkaitan dengan teknologi bernilai tambah tinggi. Anak-anak muda ini harus dilibatkan dalam rencana pengembangan industri strategis,” ungkap dia. Sedangkan Ketua PPI UK Muhammad Affin Bahtiar mengatakan, kuliah umum yang disampaikan Bahlil memberikan motivasi sekaligus inspirasi kepada para mahasiswa. Dialog seperti ini dibutuhkan agar para mahasiswa sadar bahwa banyak problematika di Indonesia yang mesti dipikirkan bersama. "Kami mesti menyerap ilmu dari kampus-kampus terbaik di Inggris untuk kemudian diaplikasikan bagi pembangunan Indonesia,” tandas Mahasiswa University of Leeds tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat