Menteri baru mulai kaji percepatan blok Natuna



Jakarta. Percepatan proyek minyak dan gas di kawasan Natuna merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru menjabat, Arcandra Tahar. Untuk itu, Arcandra pun tengah buat kaji penyelesaian masalah proyek-proyek migas di Natuna.

"Natuna juga kami sedang lakukan meeting, karena baru tiga hari (menjabat). Minggu ini akan kami review,"kata Arcandra pada Senin (2/8).

Salah satu yang akan dikaji oleh Menteri ESDM adalah masalah teknologi. Seperti diketahui, salah satu proyek di kawasan Natuna yaitu East Natuna belum bisa berproduksi karena belum ada teknologi yang cukup ekonomis untuk digunakan di blok yang memiliki kandungan CO2 hingga 72% tersebut.


"Itu teknologi, teknologi seperti apa, apakah isunya itu ada di teknologi, atau ada isu lain yang menghambat sehingga belum berjalan sebagaimana mestinya,"ujar Arcandra.

Arcandra menyadari potensi cadangan migas di kawasan Natuna yang cukup banyak memiliki tantangan yang cukup besar juga. "Potensinya besar. Memang ada challange dari segi teknologi, challange dari segi market-nya seperti apa, challange dari segi kontraknya seperti apa,"kata Arcandra.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja sebelumnya pernah mengatakan salah satu program terobosan untuk percepatan di kawasan Natuna adalah dengan memberikan fiscal term untuk operator migas di kawasan tersebut. Pemberian insentif ini dilakukan agar proyek migas yang ada bisa dikerjakan dengan ekonomis.

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memberikan tambahan waktu eksplorasi untuk wilayah kerja eksplorasi yang melakukan pemboran. Saat ini wilayah Natuna telah memiliki tujuh blok eksplorasi dan enam blok eksploitasi, namun baru empat Wblok yang sudah berproduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto