Menteri Bidang Ekonomi Pemerintahan Baru Disarankan dari Profesional



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi belum mengumumkan pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden Pemilu 2024. Namun demikian, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan menjadi pemenang pilpres 2024.

Hal itu terlihat dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menempatkan paslon nomor urut dua tersebut memperoleh suara di atas 50%.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, menteri-menteri bidang ekonomi pada pemerintahan berikutnya sebaiknya berasal dari kalangan ahli atau profesional. Meskipun memang ada kader partai yang juga ahli ekonomi.


“Bukan berarti orang partai jelek, bukan. Tetapi kebanyakan banyak konflik kepentingannya kalau kabinet di bidang ekonomi itu orang-orang partai,” ujar Ujang kepada Kontan, Minggu (18/2).

Baca Juga: Prabowo Bakal Kesulitan Cari Sosok Menkeu Sekaliber Sri Mulyani Jika Jadi Presiden

Ujang menilai keputusan figur yang menjabat menteri di bidang ekonomi akan tergantung keputusan capres – cawapres pemenang Pemilu 2024. Menurutnya, bisa saja adanya kombinasi yang mengisi posisi menteri di bidang ekonomi.

Misalnya, saat ini Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Sedangkan, Menteri Ekonomi dijabat oleh Sri Mulyani yang notabene merupakan profesional.

Yang jelas, siapapun yang menjabat sebagai menteri-menteri di bidang ekonomi mesti membawa ekonomi Indonesia lebih baik ke depannya.  “Saya melihat bagus kalau tidak ada konflik kepentingan, ya diisi oleh orang-orang profesional,” ucap Ujang.

Dihubungi secara terpisah, Ekonom Center on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, menteri ideal di bidang ekonomi dalam pemerintahan selanjutnya harus memenuhi sejumlah kriteria penting.

Baca Juga: Koalisi Gemuk, Ekonom Celios Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Diisi Orang Parpol

Pertama, kompetensi dan pengalaman yang mendalam dalam ekonomi makro dan mikro, serta kebijakan publik, menjadi prioritas. 

Kedua, pengalaman panjang di sektor publik, swasta, atau akademisi akan memastikan pemahaman yang matang terhadap dinamika ekonomi. 

Ketiga, rekam jejak yang baik dalam memimpin dan menyelesaikan masalah ekonomi juga menjadi tolok ukur utama.

Sementara kemampuan berpikir strategis dan visioner dalam merumuskan kebijakan ekonomi menjadi nilai tambah.

Baca Juga: Hasil Quick Count Pemilu 2024 Sudah Muncul, Begini Prediksi Respons Pasar Saham

Selain kompetensi, integritas dan kepemimpinan merupakan hal yang krusial. "Menteri ekonomi ideal harus memiliki integritas tinggi dan komitmen kuat terhadap kemajuan ekonomi Indonesia," ujar Yusuf.

Editor: Noverius Laoli