Menteri BUMN: Mobil nasional harus dikaji lebih mendalam



JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, wacana mobil nasional harus dikaji secara mendalam. Jika layak secara bisnis, dia mengatakan siap mendukung pengembangan produksi mobil nasional melalui empat BUMN.Empat BUMN yang berpotensi mengembangkan mobil nasional adalah PT Inka, PT Boma Bisma Indra, PT Bharata dan PT Dirgantara Nusantara. Dahlan sendiri akan berkunjung ke Inka pada Sabtu (14/1) mendatang. "Kami akan bertemu semuanya di Madiun," tegasnya, Senin (9/1) malam.Dahlan juga akan melihat protype mobil nasional yang sudah jadi. Hanya saja, dia bilang pemerintah akan memperhitungkan kembali nilai bisnis apakah secara komersial masuk dalam hitungan untuk layak diproduksi secara masal atau tidak. "Begitu bisa masuk hitungan, harus ada yang berani di depan, BUMN harus berani tapi jangan emosional," jelas mantan Direktur Utama PLN ini.Selain itu, Dahlan menekan produksi mobil nasional jangan sampai membebani anggaran pemerintah. Sebab, dia beralasan biaya produksi mobil tersebut cukup besar.Pertimbangan lainnya, dia juga melihat pasar. "Karena di pasar mobil itu harga bukan yang utama dan emosi juga bukan yang utama," terangnya. Dahlan mengakui, masyarakat Indonesia masih tidak mau menggunakan produk dalam negeri dengan berbagai alasan. "Kalau misalnya sikap masyarakat masih seperti itu ya ini nggak akan jalan," ungkapnya.Wacana mobil nasional mencuat kembali setelah beberapa sekolah kejuruan berhasil memproduksi mobil yang diberi nama Kiat Esemka. Mobil ini langsung dijadikan kendaraan dinas Walikota Solo Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can