JAKARTA. Kinerja menteri-menteri ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di enam bulan pertama kabinet kerja masih dinilai belum optimal. Beberapa kementerian yang menjadi sorotan adalah Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto mengatakan, di Kemtan masih banyak persoalan yang menggelayuti terutama mengenai target produksi komoditas pangan. "Berbagai kelangkaan (produksi) kemarin harus banyak berbenah," kata Eko, akhir pekan lalu. Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga dinilai kurang dapat bekerja dengan baik terkait dengan kenaikkan beberapa kebutuhan masyarakat seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji yang terjadi dalam waktu yang berdekatan.
Sebagai menteri koordinator, seharusnya Menko Perekonomian dapat mengatur rencana-rencana kenaikan harga kebutuhan masyarakat tersebut. "Ini berkaian dengan dampak ke masyarakat. Daya beli masyarakat turun. Baru BBM naik, kemudian Elpiji naik. Menko seharusnya atur ritme," kata Eko.