Menteri ESDM Australia: Booming tambang berakhir



CANBERRA. Menteri Sumber Daya Alam Australia Martin Ferguson menyatakan booming tambang di negaranya sudah berakhir. Kemarin, BHP Biliton menyatakan menunda ekpansi proyek Olympic Dam yang menurut Deustche Bank AG bernilai US$ 34,7 miliar.

“Anda harus mengerti, boom sumber daya alam sudah berakhir. Kondisi sudah lebih sulit sejak 6-12 bulan terakhir,” tuturnya kepada radio Australian Broadcasting Corp. hari ini.

Bahan tambang dan energi sudah menjadi tenaga penggerak ekonomi Australia sejak masa demam emas di tahun 1850-an. Permintaan terbesar dari China akan bijih besi, batubara, dan gas alam menimbulkan investasi proyek-proyek tambang dan energi yang diperkirakan mencapai A$ 500 miliar.


BHP, perusahaan tambang terbesar dunia, kemarin mengatakan tak bisa menyetujui belanja apa pun untuk proyek besar di tahun fiskal ini. Sebab harga loga menurun di tengah permintaan global yang melambat.

Tahun ini, Pemerintah Australia berniat mengakhiri defisit anggaran yang sudah berlangsung empat tahun berturut-turut. Namun agaknya, investasi energi yang melemah bakal menghambat rencana negeri kanguru untuk kembali surplus.

Padahal, tahun depan Australia akan menggelar pemilihan umum. Partai oposisi koalisi Liberal National telah menyerang kebijakan baru Perdana Menteri Julia Gillard yaitu pajak emisi karbon dan laba tambang. “Situasi investasi saat ini jauh tak sesehat dulu ketika mereka mulai berkuasa dan menjalankan kebijakan ini,” kata Julie Bishop, Wakil Ketua Liberal National kepada reporter hari ini.

Beda dengan prediksi bank sentral Australia

Ungkapan Ferguson berbeda dengan ramalan Reserve Bank of Australia (RBA). Dalam pernyataan kuartalannya pada 10 Agustus lalu, RBA memperkirakan puncak belanja investasi sumber daya alam akan terjadi di antara 2013-2014.

Sementara Menteri Keuangan Penny Wong juga menegaskan investasi tambang belum berakhir. “Kita masih akan lama menjalani mas abooming investasi ini. Kita punya lebih dari setengah triliun dollar investasi dan separuhnya sudah dalam tahap lebih maju. Prediksi suram dan kutukan yang diungkapkan beberapa orang itu tidak sepantasnya,” ucapnya.

Editor: