Menteri ESDM bahas investasi Aramco di Indonesia



JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan kunjungannya ke Timur Tengah saat mendampingi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu bertujuan salah satunya membahas investasi perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco, ke Indonesia.

"Kami ketemu dengan raja, ketemu dengan menteri keuangan, menteri pertahanan. Menteri minyak sedang tidak ada. Salah satu topik pembahasannya adalah bagaimana investasi Saudi Aramco bisa terlaksana," katanya di sela-sela rapat kerja Komisi VII DPR RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis malam (17/9).

Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah, Menteri ESDM ditunjuk sebagai penanggung jawab penuh dalam kerja sama dengan Timur Tengah. "Tapi saya jadi penjaga wilayah. Jadi, menteri yang ditunjuk investasi di Timur Tengah," ujarnya.


Sebelumnya, selama kunjungan kerja ke tiga negara Timur Tengah, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis di Jeddah; dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab; dan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di Doha.

"Kunjungan kenegaraan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, terutama di bidang kerja sama ekonomi, ketahanan energi, perlindungan WNI, dan kerja sama di bidang industri strategis," kata Presiden dalam jumpa pers sebelum terbang ke Timur Tengah, Jumat (11/9).

Terkait pertemuan di Timur Tengah, Sudirman mengatakan ada empat isu yang juga dibahas dalam pertemuan itu yang merupakan permintaan Saudi Aramco untuk berinvestasi di Indonesia. Pertama, Saudi Aramco meminta jaminan kepastian investasi dari pemerintah.

"Mereka minta jaminan pemerintah. Kita tidak ada masalah. Kita jaminkan. Investasi mereka di-support (dukung) pemerintah," ujarnya.

Kedua, Saudi Aramco ingin masuk hingga ke industri hilir seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan tempat penyimpanan minyak.

"Mereka minta masuk ke hilir. Tidak harus sendiri, tapi ada teman," tuturnya.

Ketiga, Saudi Aramco juga meminta pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu atau tax holiday. Pembebasan pajak itu bisa jadi minimal 20 tahun.

Ia mengatakan pihaknya akan mempertemukan Saudi Aramco dan Pertamina untuk berbicara bisnis ke depan. Selain tiga hal itu, Saudi Aramco juga ingin masuk ke industri petrokimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri