KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan sejumlah latar belakang penerapan harga gas US$ 6 per MMBTU termasuk dampak yang ditimbulkan pada sejumlah industri jika harga gas terlalu mahal. Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan, harga gas di atas US$ 6 per MMBTU berpotensi menghambat kinerja industri dan berujung pada meningkatnya impor. "Harga gas ini memberikan tekanan pada industri pemakai mulai dari 2018 termasuk BUMN antara lain PT Pupuk dan PLN. Terjadi peningkatan biaya subsidi dan kompensasi yang harus ditanggung oleh pemerintah," tutur Arifin dalam RDP Virtual bersama Komisi VII, Senin (4/5). Baca Juga: ESDM bakal evaluasi kebijakan keringanan tarif listrik yang berlaku saat ini
Menteri ESDM: Harga gas mahal berdampak ke sejumlah industri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan sejumlah latar belakang penerapan harga gas US$ 6 per MMBTU termasuk dampak yang ditimbulkan pada sejumlah industri jika harga gas terlalu mahal. Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan, harga gas di atas US$ 6 per MMBTU berpotensi menghambat kinerja industri dan berujung pada meningkatnya impor. "Harga gas ini memberikan tekanan pada industri pemakai mulai dari 2018 termasuk BUMN antara lain PT Pupuk dan PLN. Terjadi peningkatan biaya subsidi dan kompensasi yang harus ditanggung oleh pemerintah," tutur Arifin dalam RDP Virtual bersama Komisi VII, Senin (4/5). Baca Juga: ESDM bakal evaluasi kebijakan keringanan tarif listrik yang berlaku saat ini