Menteri ESDM: Implementasi BBM Rendah Sulfur Masih Terus Dimatangkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa rencana implementasi bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur terus dimatangkan sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi polusi udara.

Arifin mengakui bahwa hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai waktu peluncuran BBM rendah sulfur tersebut. 

Ia juga belum dapat memastikan apakah BBM rendah sulfur ini nantinya akan termasuk dalam kategori BBM subsidi atau non-subsidi.


"(Soal BBM rendah sulfur) Masih dalam tahap pematangan," ujar Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7).

Baca Juga: Pertamina Siap Merilis BBM Rendah Sulfur pada 17 Agustus

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk memproduksi jenis BBM baru. 

Namun, pemerintah sedang merencanakan peningkatan kualitas BBM yang sesuai dengan standar emisi Euro 4 atau Euro 5, mengingat saat ini BBM di Indonesia masih memiliki kadar sulfur 500 ppm (parts per million).

"Pilihan yang sedang dipertimbangkan adalah penggunaan bioetanol atau melakukan pembaruan pada unit pengilangan (refinery unit) Pertamina agar dapat memproduksi bensin dengan kadar sulfur rendah," jelas Luhut.

Selanjutnya: Pintu Masuk Barang Impor Diusulkan ke Wilayah Timur, Apsyfi: Bisa Tekan Impor

Menarik Dibaca: Cara Membersihkan Perhiasan dari Stainless Steel, Begini Langkahnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .