KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk mengimpor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat sebagai negosiasi atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32% untuk Indonesia. Namun, rencana tersebut bergantung pada penurunan tarif impor yang saat ini masih 32%. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan belanja antara US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar untuk pembelian migas dari Negeri Paman Sam. "Kemarin saya belum tahu perkembangan terakhir, karena yang akan ngomong itu adalah Pak Menko sebagai Ketua Delegasi. Tetapi kami dari ESDM sudah mengalokasikan sekitar US$ 15 miliar, sekitar US$ 10 miliar sampai US$ 15 miliar untuk belanja di Amerika. Kalau tarifnya juga diturunkan, tapi kalau enggak berarti kan enggak ada deal," kata Bahlil di Kompleks DPR RI, Senin (14/7).
Menteri ESDM Menyatakan Indonesia Siap Impor Migas dari AS Jika Tarif Trump Turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk mengimpor minyak dan gas bumi (migas) dari Amerika Serikat sebagai negosiasi atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32% untuk Indonesia. Namun, rencana tersebut bergantung pada penurunan tarif impor yang saat ini masih 32%. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan belanja antara US$ 10 miliar hingga US$ 15 miliar untuk pembelian migas dari Negeri Paman Sam. "Kemarin saya belum tahu perkembangan terakhir, karena yang akan ngomong itu adalah Pak Menko sebagai Ketua Delegasi. Tetapi kami dari ESDM sudah mengalokasikan sekitar US$ 15 miliar, sekitar US$ 10 miliar sampai US$ 15 miliar untuk belanja di Amerika. Kalau tarifnya juga diturunkan, tapi kalau enggak berarti kan enggak ada deal," kata Bahlil di Kompleks DPR RI, Senin (14/7).
TAG: