Menteri ESDM Minta Percepatan Smelter Bauksit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengingatkan pentingnya percepatan proyek fasilitas pemurnian bauksit.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, seiring dengan kebijakan larangan ekspor bijih bauksit yang akan dilakukan maka perlu ada peningkatan pemanfaatan melalui pembangunan smelter.

"Sudah diumumkan, target bauksit harus bisa diselesaikn ditahun ini bulan Juni. Selanjutnya tidak diperkenankan lagi untuk bisa mengekspor bauksit dalam kondisi yang belum terporses," jelas Arifin dalam Konferensi Pers Kinerja ESDM 2022 dan Target 2023, Senin (30/1).


Baca Juga: Presiden Jokowi: Hilirisasi Sumber Daya Alam Tidak Goyah Oleh Tekanan

Arifin menjelaskan, saat ini terdapat 12 proyek smelter buksit. Dari jumlah tersebut, baru empat proyek yang sudah beroperasi dengan kapasitas input sebesar 13,88 juta ton per tahun. Empat proyek smelter ini menghasilkan produksi sebesar 4,30 juta ton per tahun.

Sementara itu, satu proyek smelter dengan kapasitas produksi 1 juta ton oleh PT Borneo Alumina Indonesia kini baru mencapai 23,67%. Sisa tujuh proyek lainnya memiliki perkembangan konstruksi yang beragam dengan rentang 30% hingga 99%. Tujuh proyek smelter bauksit ini memiliki kapasitas input sebesar 23,88 juta ton per tahun dengan produksi yang dihasilkan sbesar 8,98 juta ton per tahun.

Jika seluruh proyek smelter telah rampung maka total kapasitas input nasional mencapai 41,29 juta ton dan dapat memproduksi alumina sebesar 14,28 juta ton.

"Kita (saat ini) masih mengimpor alumunium, untuk itu memang penyelesaian pembangunan smelting harus bisa diselesaika sehingga menyerap kapasitas input 100%," jelas Arifin.

Dengan rencana yang ada, Arifin bahkan berharap ke depannya Indonesia dapat mulai melakukan ekspor alumunium.

Baca Juga: Peta Jalan Hilirisasi Rampung, Bahlil: Total Investasi US$ 545,3 Miliar hingga 2040

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat