Menteri ESDM: Pendanaan JETP Tidak Dikucukan untuk Teknologi CCS/CCUS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, pendanaan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership atau JETP) tidak akan dikucurkan untuk teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS). 

“Dari JETP ini gak ada CCUS, nanti CCUS ada dari skema yang lain,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (17/2). 

Sebagai informasi, proyek CCS/CCUS saat ini makin ramai di Indonesia. saat ini terdapat 16 proyek CCS/CCUS di Indonesia yang masih tahap studi dan persiapan, dan sebagian besar ditargetkan beroperasi sebelum 2030. 


Baca Juga: Kementerian ESDM Bocorkan Program Transisi Energi yang Dapat Kucuran Dana JETP

Dari seluruh proyek tersebut, proyek EGR/CCUS Tangguh yang dikelola BP Berau Ltd, paling maju dibandingkan proyek lainnya dan ditargetkan onstream 2026 dengan potensi CO2 sebanyak 25-32 juta ton selama 10 tahun. Potensi penyimpanan CO2 di Indonesia  sekitar 2 giga ton CO2 yang tersebar di berbagai  wilayah di tanah air.

Secara umum, Arifin menyampaikan target yang ingin dicapai pemerintah dari adanya pendanaan JETP ialah mengurangi emisi sebesar-besarnya. Maka itu dana ini tidak hanya difokuskan pada pemensiunan dini pembangkit listrik batubara (PLTU saja), tetapi juga pada program lain yang akan membantu penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). 

Salah satunya dimungkinkan dapat pendanaan JETP ialah program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke gas. Dia bilang pihaknya akan melihat program percepatan konversi diesel ke gas kemudian ke energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya ini yang paling cepat kalau mau menurunkan emisi. 

“Nanti kita lihat mudah-mudahan bisa masuk sama sumber pendanaan lah, sumber pendanaan kompetitif kan memang ekonomis buat kita,” ujarnya. 

Asal tahu saja, saat ini JETP sudah memiliki sekretariat yang berlokasi di Kementerian ESDM. Sekretariat ini akan berperan sebagai koordinator pemangku kepentingan internal dan eksternal dalam kemitraan transisi energi yang adil. Sekretariat ini juga akan menjalankan fungsi perencanaan dan pengembangan proyek penting untuk JETP.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pembahasan JETP Hampir Final

Ditargetkan dalam 6 bulan ke depan, Sekretariat JETP sudah dapat menghasilkan rencana investasi dan kebijakan komprehensif yang memuat detail alokasi pendanaan JETP senilai US$ 20 miliar selama periode tiga tahun hingga lima tahun ke depan. 

Deputi Bidang Koordinasi Infrasturktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menyatakan, pendirian Sekretariat JETP merupakan tonggak penting. 

“Sekretariat ini akan mengelola pelaksanaan sehari-hari transisi energi Indonesia menuju rendah karbon yang berkelanjutan, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya di Kementerian ESDM, Kamis (16/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .