KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempertimbangkan bakal memperpanjang kebijakan relaksasi ekspor konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Pertimbangan ini muncul lantaran kapasitas produksi fasilitas pengolahan dan permunian (smelter) katoda tembaga yang dimiliki Freeport belum mencapai 100%. Terlebih, ada peristiwa kebakaran yang terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. "Kalau kapasitas produksi belum 100% sementara kapasitas konsentrat mereka 3 juta ton per tahun, kalau kapasitas kemampuan industri cuma 2 juta karena masih dalam penyesuaian. Menurut kalian, bijak atau tidak negara mengatakan bahwa yang 1 juta ditinggal saja tidak boleh diekspor? Kalau perusahaan yang 51% punya pemerintah, perusahaan 51% kamu mau rugikan perusahaanmu tidak? kami di pemerintah juga akan membuat kebijakan yang win win harus ada jalan tengah semua itu yang lagi kita bangun," ungkap Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (18/10).
Menteri ESDM Pertimbangkan Perpanjang Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mempertimbangkan bakal memperpanjang kebijakan relaksasi ekspor konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Pertimbangan ini muncul lantaran kapasitas produksi fasilitas pengolahan dan permunian (smelter) katoda tembaga yang dimiliki Freeport belum mencapai 100%. Terlebih, ada peristiwa kebakaran yang terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. "Kalau kapasitas produksi belum 100% sementara kapasitas konsentrat mereka 3 juta ton per tahun, kalau kapasitas kemampuan industri cuma 2 juta karena masih dalam penyesuaian. Menurut kalian, bijak atau tidak negara mengatakan bahwa yang 1 juta ditinggal saja tidak boleh diekspor? Kalau perusahaan yang 51% punya pemerintah, perusahaan 51% kamu mau rugikan perusahaanmu tidak? kami di pemerintah juga akan membuat kebijakan yang win win harus ada jalan tengah semua itu yang lagi kita bangun," ungkap Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (18/10).