Menteri ESDM Sebut Pasokan BBM, LPG dan Listrik pada Desember 2022 Aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan ketahanan stok nasional bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan kelistrikan hingga Desember 2022 dalam kondisi aman. 

“Berkenaan kondisi saat ini ketahanan stok nasional BBM per tanggal 11 Desember 2022 dan stok LPG per 8 Desember 2022 dalam kondisi aman,” jelasnya dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Ketua Harian DEN dan Anggota DEN, Selasa (13/12). 

Arifin memerinci, stok gasoline dalam hal ini bensin RON 92 sekitar  17,44 hari, RON 92 sekitar 41,91 hari, dan RON 98 sekitar 61,23 hari. Kemudian stok minyak solar dengan CN 48 sekitar 19,48 hari dan CN 54 sekitar 65,49 hari. Adapun stok kerosene sekitar 71,86 hari, stok avtur 30,32 hari, dan LPG 17,25 hari. 

Baca Juga: Makin Serius Batasi Pembeli LPG 3 Kg, Ini Langkah Kementerian ESDM Tahun Depan

“Stok tersebut termasuk stok kilang, shipping dan commercial and trading,” jelasnya. 

Sedangkan untuk kelistrikan per 11 Desember 2022 secara nasional, Arifin menegaskan kondisinya aman. Di mana daya mampu sekitar 46,82 GW dengan beban puncak 35,24 GW dan masih ada sisa cadangan operasi 11,58 GW yaitu sekitar 32,86%. 

Apabila dirinci pada 22 sistem kelistrikan besar maka terdapat 19 sistem kelistrikan dalam kondisi normal, 3 sistem kelistrikan kondisi siaga yakni cadangan lebih kecil dari pembangkit terbesar. 

Tiga sistem kelistrikan dalam kondisi siaga yakni sistem Belitung, Tarakan, dan Bau Bau. 

Baca Juga: Penjualan BBM Non Subsidi Anjlok di 2022, Menteri ESDM Jelaskan Penyebabnya

Melansir materi paparannya, sistem Belitung yakni di pembangkit terbesar 25 MW sehingga dengan semua pembangkit listrik beroperasi kondisi akan tetap siaga. Saat ini sedang direncanakan pekerjaan relokasi kit dari Bangka dengan total 9 unit (+- 5 MW). 

Kemudian di sistem Tarakan, terjadi penyesuaian pasokan gas ke Pembangkit. Lalu di Sistem Bau-Bau sedang dalam fase pemeliharaan di sejumlah pembangkitnya. Arifin menyatakan hingga Desember ini tidak ada sistem kelistrikan defisit daya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .