JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) mengalokasikan dana bantuan Rp 1,5 miliar untuk membantu para petambak plasma udang di Bumi Dipasena, Tulang Bawang, Lampung. Menteri KKP Fadel Muhammad menjanjikan bantuan 20 ton beras, 100 genset sebagai sumber penerangan dan peralatan budidaya bagi petambak tersebut.Bantuan ini diberikan supaya para petambak dapat segera memulai kembali tambaknya meski secara tradisional pasca pemutusan listrik oleh PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) pada Mei lalu. Dalam pertemuannya dengan 1.500 petambak plasma, dia menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan negosiasi dengan AWS yang memutuskan pasokan setrum kepada para petambak."Sambil menunggu listrik masuk, kami akan buat kincir yang tidak bergantung pada listrik dari perusahaan, sehingga petambak plasma dapat produksi lagi dan saya akan jadikan kawasan ini menjadi kawasan Minapolitan Udang," kata Fadel dalam siaran persnya, Rabu(3/8).Fadel mengakui sulit untuk mengalirkan listrik ke wilayah tersebut karena ada kendala hukum, kendala infrastruktur yang masih buruk, dan beberapa kendala teknisnya. Namun Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) Dahlan Iskan berjanji akan segera mengalirkan listrik ke wilayah tersebut agar produksi udang bisa kembali bergerak.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menteri Fadel kucurkan bantuan Rp 1,5 miliar ke tambak eks Dipasena
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) mengalokasikan dana bantuan Rp 1,5 miliar untuk membantu para petambak plasma udang di Bumi Dipasena, Tulang Bawang, Lampung. Menteri KKP Fadel Muhammad menjanjikan bantuan 20 ton beras, 100 genset sebagai sumber penerangan dan peralatan budidaya bagi petambak tersebut.Bantuan ini diberikan supaya para petambak dapat segera memulai kembali tambaknya meski secara tradisional pasca pemutusan listrik oleh PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) pada Mei lalu. Dalam pertemuannya dengan 1.500 petambak plasma, dia menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan negosiasi dengan AWS yang memutuskan pasokan setrum kepada para petambak."Sambil menunggu listrik masuk, kami akan buat kincir yang tidak bergantung pada listrik dari perusahaan, sehingga petambak plasma dapat produksi lagi dan saya akan jadikan kawasan ini menjadi kawasan Minapolitan Udang," kata Fadel dalam siaran persnya, Rabu(3/8).Fadel mengakui sulit untuk mengalirkan listrik ke wilayah tersebut karena ada kendala hukum, kendala infrastruktur yang masih buruk, dan beberapa kendala teknisnya. Namun Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) Dahlan Iskan berjanji akan segera mengalirkan listrik ke wilayah tersebut agar produksi udang bisa kembali bergerak.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News