JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku pusing mengurusi nasib PT Aruna Wijaya Sakti, anak usaha PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO). Hingga kini, Fadel mengaku belum menemukan titik temu mengatasi tambak udang eks Dipasena itu."Kami mengakui pusing kepala karena permintaanya Dipasena tidak match dengan kehendak rakyat," katanya di kantor Wapres, Kamis (26/5). Aruna menghentikan pasokan listrik seiring dengan berhentinya operasional tambak. Perusahaan ini menganggap iklim usaha tambak udang sudah tidak kondusif lagi. Sayangnya, pemutusan aliran listrik ini merugikan aktivitas tambang dan keluarganya. Pemerintah sendiri tidak mampu menyuplai listrik. Ini lantaran pemerintah tidak mempunyai anggaran untuk membayar pasokan listrik dari Aruna yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. "Kami tidak mungkin membayar," tegasnya.
Menteri Fadel pusing urusi tambak udang eks Dipasena
JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku pusing mengurusi nasib PT Aruna Wijaya Sakti, anak usaha PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO). Hingga kini, Fadel mengaku belum menemukan titik temu mengatasi tambak udang eks Dipasena itu."Kami mengakui pusing kepala karena permintaanya Dipasena tidak match dengan kehendak rakyat," katanya di kantor Wapres, Kamis (26/5). Aruna menghentikan pasokan listrik seiring dengan berhentinya operasional tambak. Perusahaan ini menganggap iklim usaha tambak udang sudah tidak kondusif lagi. Sayangnya, pemutusan aliran listrik ini merugikan aktivitas tambang dan keluarganya. Pemerintah sendiri tidak mampu menyuplai listrik. Ini lantaran pemerintah tidak mempunyai anggaran untuk membayar pasokan listrik dari Aruna yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. "Kami tidak mungkin membayar," tegasnya.