Menteri Hukum Jepang mengundurkan diri



BEIJING. Baru terbentuk kabinet pemerintahan di awal bulan ini, Jepang diguncang oleh pengunduran diri Menteri Hukum. Keishu Tanaka yang baru saja dilantik pada 1 Oktober lalu mengaku sakit di bagian dada hingga tak bisa melaksanakan tugas yang diberikan.

Juru bicara pemerintahan Jepang Osamu Fujimura menguatkan bahwa Tanaka mundur dengan alasan kesehatan.

Dia baru menjadi menteri hukum selama tiga pekan, menyusul perombakan kabinet yang dilakukan Perdana Menteri Yoshihiko Noda dengan tujuan revitalisasi kabinet.


Namun pengunduran diri Tanaka diwarnai berita tak sedap. Ia diduga terlibat dalam organisasi kriminal yang sangat terkenal di Jepang yaitu Yakuza.

Sebelumnya, sebuah majalah di Jepang menerbitkan tulisan tentang sejarah Tanaka yang terlibat dengan organisasi serupa mafia di negara itu lengkap dengan keterangan saksi-saksi anggota Yakuza.

Di situ, Tanaka mengaku bahwa dirinya bertindak sebagai 'mak comblang' dalam sebuah pernikahan anggota Yakuza dan ikut hadir dalam pesta yang digelar kelompok kriminal terkenal di Jepang.

Tetapi dia mengklaim pada saat itu tidak menyadari bahwa ada jaringan Yakuza dalam acara yang berlangsung 30 tahun lalu tersebut.

Dia juga mengakui kantornya menerima donasi dari perusahaan milik asing selama tahun 2006-2009, hal yang dilarang dalam undang-undang pendanaan politik. Tetapi dia berdalih telah mengembalikan uang tersebut.

Pengunduran diri Tanaka merupakan kemunduran politik PM Noda. Peristiwa serupa terjadi pada September 2011. Yoshio Hachiro yang merupakan menteri perdagangan yang baru ditunjuk, mundur setelah menyebut kawasan sekitar lokasi PLTN Fukushima sebagai ''kota kematian''.

Awal pekan ini, jajak pendapat tingkat kepuasan warga atas pemerintahan Noda turun di bawah 20% untuk pertama kalinya.

Editor: