Menteri Israel Kecam Pasukan Perdamaian PBB di Tengah Konflik dengan Hizbullah



KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/DUBAI. Menteri Energi Israel, Eli Cohen, pada Senin mengecam pasukan perdamaian UNIFIL (Pasukan Sementara PBB di Lebanon Selatan) sebagai "tidak berguna" dalam melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah. 

Cohen juga mendesak agar pasukan tersebut ditarik mundur seiring meningkatnya konflik di wilayah tersebut.

"Negara Israel akan melakukan segala cara untuk melindungi warganya. Jika PBB tidak dapat membantu, setidaknya jangan menghalangi, dan sebaiknya menarik personelnya dari zona pertempuran," tulis Cohen di media sosial X.


Baca Juga: Serangan Israel ke UNIFIL Indikasi Kejahatan Perang, 40 Negara Menuntut Investigasi

Hubungan antara Israel dan PBB memanas, dengan kedua belah pihak saling tuduh terkait peran UNIFIL di Lebanon Selatan. 

Israel, yang tengah memperkuat posisinya di wilayah tersebut untuk menumpas Hizbullah yang didukung Iran, membantah tuduhan PBB yang menyebut tank-tank Israel menyerbu pangkalan UNIFIL pada hari Minggu.

PBB menyatakan bahwa dua tank Merkava Israel menerobos gerbang pangkalan mereka pada dini hari, menyebabkan ledakan di dekat area tersebut yang membuat personel PBB mengalami gangguan kesehatan akibat asap. 

Israel membantah klaim ini, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut UNIFIL sebagai "perisai manusia" bagi Hizbullah dan menyerukan penarikan mereka dari area konflik.

Baca Juga: PBB Sebut Tank-Tank Israel Menyerang Basis Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

Di tengah ketegangan yang meningkat, Hizbullah menyangkal tuduhan bahwa mereka memanfaatkan keberadaan pasukan PBB untuk perlindungan. 

Militer Israel pada Minggu membawa wartawan asing ke Lebanon Selatan untuk menunjukkan terowongan Hizbullah yang dekat dengan posisi UNIFIL, serta senjata yang ditemukan oleh pasukan Israel. 

Menurut Brigadir Jenderal Yiftach Norkin, terowongan tersebut dibangun beberapa tahun lalu, hanya 200 meter dari pos pengamatan PBB.

Sejak melancarkan operasi darat di perbatasan, Israel mengklaim telah menghancurkan puluhan terowongan, peluncur roket, dan pos komando Hizbullah. 

Baca Juga: Dua TNI Penjaga Perdamaian Terkena Serangan Tank Israel, Indonesia Beri Peringatan!

Kolonel Olivier Rafowicz menambahkan bahwa pasukan Israel menemukan sejumlah senjata buatan Iran dan Rusia yang baru. Namun, Reuters belum dapat memverifikasi klaim ini.

Sementara itu, Pentagon mengumumkan bahwa AS akan mengirim pasukan dan sistem pertahanan rudal ke Israel, seiring dengan kemungkinan aksi balasan Israel terhadap Iran atas serangan rudal yang diluncurkan pada 1 Oktober lalu.

Selanjutnya: Neraca Perdagang RI September 2024 Diramal Surplus US$ 2,9 Miliar

Menarik Dibaca: Clarte Jewellery Gelar Pameran Perhiasan "Sparkle With The Blooms" di Gandaria City

Editor: Noverius Laoli