JAKARTA. Rencana pemerintah membangun proyek infrastruktur transportasi terus bergulir. Menteri Perhubungan RI Ignatius Jonan menyatakan dalam waktu dekat kementeriannya akan mengembangkan 15 bandara di lokasi terluar, terdalam, perbatasan dan rawan bencana. “Kami senang sekali apabila antusias airlines dan aircharter bisa ikut pengembangan pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Senin malam (11/5). Sayangnya Jonan tak merinci di mana saja lokasi 15 bandara yang akan dikembangkan itu. Bekas direktur utama PT KAI itu hanya mengatakan, dia berharap maskapai berjadwal dan tidak berjawal bisa turut berpartisipasi dalam proyek tersebut. Menanggapi rencana tersebut, Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Group menyatakan maskapainya siap berpartisipasi. “Kalau dibuka ya kami masuk asal ada penumpangnya,” ujar Edward. Keberadaan penumpang dalam jumlah memadai menjadi syarat penting. Kalau tidak ada penumpangnya, imbuh Edward, bagaimana maskapai penerbangan bisa mendapatkan pemasukan. Selain proyek bandara, pemerintah juga berencana meningkatkan kapasitas landasan baik di ibukota provinsi maupun ibukota kabupaten. Kata Jonan, bandara yang berlokasi di kota kabupaten akan dikembangkan agar bisa didarati oleh pesawat boeing 737-800 dan pesawat airbus A320.
Menteri Jonan akan kembangkan 15 bandara terluar
JAKARTA. Rencana pemerintah membangun proyek infrastruktur transportasi terus bergulir. Menteri Perhubungan RI Ignatius Jonan menyatakan dalam waktu dekat kementeriannya akan mengembangkan 15 bandara di lokasi terluar, terdalam, perbatasan dan rawan bencana. “Kami senang sekali apabila antusias airlines dan aircharter bisa ikut pengembangan pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Senin malam (11/5). Sayangnya Jonan tak merinci di mana saja lokasi 15 bandara yang akan dikembangkan itu. Bekas direktur utama PT KAI itu hanya mengatakan, dia berharap maskapai berjadwal dan tidak berjawal bisa turut berpartisipasi dalam proyek tersebut. Menanggapi rencana tersebut, Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Group menyatakan maskapainya siap berpartisipasi. “Kalau dibuka ya kami masuk asal ada penumpangnya,” ujar Edward. Keberadaan penumpang dalam jumlah memadai menjadi syarat penting. Kalau tidak ada penumpangnya, imbuh Edward, bagaimana maskapai penerbangan bisa mendapatkan pemasukan. Selain proyek bandara, pemerintah juga berencana meningkatkan kapasitas landasan baik di ibukota provinsi maupun ibukota kabupaten. Kata Jonan, bandara yang berlokasi di kota kabupaten akan dikembangkan agar bisa didarati oleh pesawat boeing 737-800 dan pesawat airbus A320.