DENPASAR. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan tingginya kredit bermasalah pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) membuat program ini harus segera dievaluasi. "NPL atau kredit bermasalah KUR itu sudah sangat tinggi, sampai 4,2%, jadi KUR kita evaluasi," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Denpasar, Kamis (29/1). Ia mengatakan, angka itu sudah berada di ambang batas toleransi untuk kredit bermasalah perbankan. Itu sebabnya KUR dimoratorium atau dihentikan sementara penyalurannya menunggu hasil evaluasi. Salah satu evaluasi, kata dia, KUR yang paling banyak tingkat kredit bermasalahnya adalah kreditur dengan nominal pinjaman di atas Rp 20 juta. "Yang kreditur besar yang banyak masalah, jadi untuk sementara kita lanjutkan untuk KUR kredit mikro saja," katanya. Namun ia menegaskan setelah evaluasi KUR tuntas, program KUR akan terus dijalankan mengingat dibutuhkan masyarakat. "Setelah selesai evaluasi KUR bisa jalan lagi," katanya. "Hasil evaluasi terbaru, kami akan naikkan plafond untuk kredit mikro tanpa agunan dari Rp 20 juta ke Rp 25 juta per nasabah," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menteri Koperasi: NPL KUR sudah sangat tinggi
DENPASAR. Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan tingginya kredit bermasalah pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) membuat program ini harus segera dievaluasi. "NPL atau kredit bermasalah KUR itu sudah sangat tinggi, sampai 4,2%, jadi KUR kita evaluasi," kata Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga di Denpasar, Kamis (29/1). Ia mengatakan, angka itu sudah berada di ambang batas toleransi untuk kredit bermasalah perbankan. Itu sebabnya KUR dimoratorium atau dihentikan sementara penyalurannya menunggu hasil evaluasi. Salah satu evaluasi, kata dia, KUR yang paling banyak tingkat kredit bermasalahnya adalah kreditur dengan nominal pinjaman di atas Rp 20 juta. "Yang kreditur besar yang banyak masalah, jadi untuk sementara kita lanjutkan untuk KUR kredit mikro saja," katanya. Namun ia menegaskan setelah evaluasi KUR tuntas, program KUR akan terus dijalankan mengingat dibutuhkan masyarakat. "Setelah selesai evaluasi KUR bisa jalan lagi," katanya. "Hasil evaluasi terbaru, kami akan naikkan plafond untuk kredit mikro tanpa agunan dari Rp 20 juta ke Rp 25 juta per nasabah," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News