Menteri LHK Ajak Masyarakat Olah Sampah Plastik Menjadi Sumber Daya Ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meminta masyarakat untuk dapat menyikapi dengan baik masalah sampah plastik yang menjadi sumber pencemaran lingkungan. Dia pun mengajak masyarakat melakukan pengolahan sampah plastik sehingga menjadi sumber daya ekonomi.

“Kita tahu bahwa selama ini sampah menjadi masalah juga di dalam lingkungan, namun kini, kami telah menatanya agar bagaimana sampah menjadi sumber daya ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Siti melalui keterangan resmi, Sabtu (20/8).

Dia mengatakan berdasarkan hasil ekspedisi salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang melakukan perjalanan dari Bali ke Jakarta sambil memungut sampah, berhasil mengumpulkan sebanyak 68 ton. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, 79% merupakan sampah yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pendapatan masyarakat.


Baca Juga: KLHK Galang Komitmen Stop Wariskan Sampah dengan Menggalakkan Daur Ulang

“Nah, dari sinilah kita berbicara soal ekonomi sekunder, di mana sampah tersebut bisa diolah menjadi hal yang bermanfaat. Indonesia tidak ketinggalan dan bahkan kita salah satu yang paling baik dalam melakukan terobosan pengolahan sampah menjadi sumber daya ekonomi,” jelas Siti.

Untuk itu, kata Siti, perlu adanya pemanfaatan lebih bijak lagi oleh masyarakat, agar persoalan sampah bisa teratasi dengan memanfaatkannya kembali. Pihaknya pun meminta kepada masyarakat agar lebih bijak lagi dalam mengelola sampah, dengan cara memilah dan memilih dari rumah.

“Tentunya, masyarakat juga bisa melakukan hal tersebut, agar sampah juga bisa menjadi sumber ekonomi melalui berbagai macam terobosan atau inovasi,” kata peraih gelar profesor bidang Sumber Daya Alam, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya itu.

Di sisi lain, Siti juga menyatakan pihaknya akan terus berkomitmen terhadap perlindungan hutan. Pemerintah juga telah melakukan upaya agar tidak ada lagi permukiman liar di area hutan.

“Ya, tujuh tahun ini perubahan sangat banyak, termasuk akses untuk masyarakat terhadap hutan. Dan ini komitmen pemerintah yang juga telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto