Menteri-menteri bantah reshuffle kabinet



JAKARTA. Presiden Joko Widodo diisukan akan mengganti sejumlah menterinya Rabu (12/8) ini. Isu pergantian ini menguat setelah Selasa (11/8) malam Jokowi di luar jadwal memanggil empat menterinya secara mendadak. Namun, para menteri tersebut membantah pemanggilannya terkait dengan reshuffle kabinet.

Mereka adalah; Rahmat Gobel, Menteri Perdagangan, Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy P. Kabar reshuffle semakin menguat setelah Rabu (13/8) pagi beredar pesan singkat mengatasnamakan Tedjo.

Isinya," Ass w.w Kepada Yth. Bapak Ibu sekalian, sehubungan dengan berkhirnya masa jabatan saya selaku Menko Polhukam saya mohon diri dan mohon maaf atas segala khilaf dan salah. Terima kasih atas segala dukungan dan kerjasama selama saya menjabat Menkopolhukam. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan hidayah- Nya kepada kita Semua, amin. Wass w.w . Tedjo Edhy. P. Laksamana (Purn).


Belum diketahui apakah benar pesan itu berasal dari Tedjo. Tedjo sendiri ketika dikonfirmasi di Istana Selasa (11/8) malam menolak berkomentar mengenai pencopotannya tersebut. Dia mengatakan, pemanggilannya untuk membahas pidato kenegaraan presiden pada di DPR 14 Agusrus mendatang.

Gobel mengatakan, kedatangannya ke Istana berkaitan dengan masalah pemogokan pedagang daging sapi. Sementara itu Adrinof, tidak memberikan konfirmasinya sama sekali. "Tidak, tidak apa- apa, reshufle tidak," katanya.

Sementara Sofyan mengatakan, Ia dipanggil untuk melaporkan perkembangan ekonomi terkini kepada presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto