Menteri Nadiem Makarim: 179.000 Formasi guru PPPK sepi peminat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, seleksi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun ini menyediakan 506.247 formasi. Namun, dari jumlah itu hanya 326.476 formasi yang mendapatkan pelamar.

“Ada formasi kosong sekitar hampir 180.000 (179.771 formasi),” ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Kamis (23/9).

Nadiem mengatakan, formasi kosong di ujian seleksi tahap pertama kebanyakan di daerah terpencil. Seperti Nias Utara, Halmahera Utara, Barito Selatan, Timor Tengah Selatan, Halmahera Tengah, Maluku Barat Daya dan beberapa daerah lainnya.


“Banyak dari area-area ini yang membuka formasi tapi tidak mendapatkan pelamar. Tentunya jadi PR kita bagaimana memastikan bahwa lebih banyak guru yang berminat untuk mengisi kekosongan di daerah-daerah yang terpencil ini,” ucap Nadiem.

Baca Juga: Inilah kewajiban dan larangan bagi PNS menurut aturan baru, PP No 94 Tahun 2021

Pada ujian seleksi tahap pertama, sebanyak 22.011 dari total peserta tidak hadir karena sejumlah alasan seperti keadaan kahar (force majeure), terindikasi Covid-19, datang terlambat, sakit dan lainnya. Semua peserta tersebut diijinkan mengikuti ujian susulan kecuali 9.279 peserta yang tidak hadir tanpa keterangan, maka akan diikutsertakan dalam ujian seleksi tahap kedua tahun ini.

Berdasarkan hasil ujian seleksi tahap pertama, sekitar 94.000 guru honorer dari seluruh Indonesia akan segera diangkat menjadi guru PPPK. Saat ini pengolahan data hasil ujian seleksi pertama masih berlangsung dan Panselnas masih berembuk untuk memfinalisasi hasil ujian tersebut. Akan tetapi, sekitar 29% dari 326.476 formasi yang ada pelamarnya sudah terisi.

Nadiem mengatakan, Kemendikbudristek mendengarkan aspirasi masyarakat dan sedang memperjuangkan kebijakan afirmasi tambahan untuk daerah-daerah yang kekurangan guru dan peserta di atas 50 tahun.

Kemendikbudristek juga mempertimbangkan masukan dari pakar-pakar pendidikan tentang pentingnya menjaga integritas proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa Indonesia.

“Pengumuman lengkap hasil ujian seleksi pertama akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan,” tutur Nadiem.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Iwan Syahril menambahkan, sejumlah sebab yang menyebabkan masih adanya formasi yang kosong pelamarnya. Diantaranya, guru tidak linier dengan formasi yang tersedia dan tidak memenuhi kualifikasi.

“Formasinya tidak bisa diisi oleh guru yang lain karena fokus di tahap satu ini kan lebih kepada guru di sekolah itu,” ucap dia.

Iwan menerangkan, pada tahap kedua seleksi PPPK tahun 2021, pelamar/guru honorer dari sekolah lain mulai secara umum bisa melamar di sekolah yang formasinya masih kosong. Lalu, pada tahap ketiga seleksi PPPK tahun 2021, formasi yang kosong bisa diisi atau dilamar dari pelamar/guru honorer dari kabupetan lain.

“Sehingga formasi ini bisa maksimal,” terang Iwan.

Selanjutnya: Tingkatkan kualitas pendidikan, standar seleksi guru PPPK diminta tidak diturunkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat