JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan capaian penerimaan devisa dari sektor pariwisata relatif sesuai target. Hal itu diungkapkan Arief seusai acara Jumpa Pers Laporan 2 Tahun Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kala "Paket Kebijakan Ekonomi" di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10). "Tahun 2015 sudah mencapai 12,6 miliar dollar AS. Tahun ini diperkirakan relatif aman di angka 13 miliar dollar AS," kata Arief.
Jumlah US$ 13 miliar tersebut, menurut Arief, berasal dari total jumlah pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) sekali berkunjung yakni US$ 1.100 dikalikan target kunjungan sebesar 12 juta kunjungan. Menpar menyebutkan 12 juta wisatawan. Namun, ia beranggapan rata-rata pengeluaran wisman saat ini telah mencapai 1.200 miliar dollar AS. "Jadi bisa kira-kira pemasukan devisa 14 miliar dollar bisa diraih pada akhir tahun 2016," jelasnya. Ia menyebutkan total devisa dari sektor pariwisata banyak diperoleh dari wisatawan China. Selanjutnya di bawah China adalah Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang. "Devisa tahun 2016 sudah mulai banyak dari China. Jumlah kunjungan wisatawan China saat ini dari total kira-kira target 12 juta mungkin bisa sekitar 15 persen. China saat ini lebih jelasnya sudah di atas 10 persen kunjungannya dari target kunjungan wisatawan," katanya.
Arief memaparkan jumlah wisatawan China yang menyumbang devisa untuk Indonesia belum sesuai ekspektasinya. Ia sendiri mengharapkan jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia yakni 2 juta wisatawan. "Tapi untuk tahun ini wisatawan China maksimum bisa mencapai 1,8 juta kunjungan," jelasnya. Jumpa pers 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK dihadiri oleh beberapa menteri seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. (Wahyu Adityo Prodjo) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia