Menteri Perhubungan berharap Garuda-Sriwijaya tetap bersama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air kembali memburuk setelah sempat rujuk beberapa waktu lalu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, dalam rapat kordinasi bersama Kementerian Kordinator Kemaritiman dan Investasi, pemerintah berharap operasional kedua belah pihak berlangsung seperti sediakala.

"Ya tadi rapat dipimpin oleh pak Luhut dan memutuskan agar operasional Sriwijaya dan Garuda dijalankan dengan kondisi sebelumnya tanpa dirubah," terang Budi Karya, Kamis (7/11) sore.

Kerjasama ini diharapkan berlangsung sementara sembari proses negosiasi dilakukan. Selain itu, pemerintah berencana melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca Juga: Sriwijaya Air tak lagi jadi jadi anggota Garuda Indonesia group

Budi menambahkan, langkah melibatkan BPKP akibat adanya valuasi yang perlu dilakukan. Valuasi ini meliputi beberapa aspek seperti saham dan restrukturisasi. Yang terang, proses valuasi oleh BPKP direncanakan berlangsung selama satu pekan.

"Valuasi yang berwenang menetapkan adalah BPKP, Ya perjanjian itu berakhirnya 30 Oktober 2019, jadi tidak diperpanjang. Nah, kita sarankan diterusin dulu (kerjasama)," sebut Budi.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Baca Juga: Kerjasama Garuda Indonesia-Sriwijaya Air memburuk lagi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .