JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto mengaku senang dengan rencana penugasan lima badan usaha milik negara (BUMN) untuk melakukan feasibility study (fs) pada proyek raksasa Jembatan Selat Sunda (JSS).Kelima BUMN tersebut yakni PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Adhi Karya Tbk.Meskipun belum ada penugasan secara langsung, namun sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan telah mengindikasikan bahwa lima BUMN ini akan ikut serta dalam studi kelayakan proyek bernilai Rp 200 triliun tersebut."Saya tidak perlu tahu BUMN apa yang menggarapnya. Kalau ditanya komentar saya, ya senang karena itu kabar baik," katanya, Rabu (17/7).Djoko mengatakan pemerintah hanya akan memfasilitasi kerja sama antara pemrakarsa proyek dengan BUMN ini.Nantinya, kedua pihak ini akan melakukan skema business to business (B to B) dalam menggarap proyek sepanjang 30 kilometer tersebut.Djoko melanjutkan bahwa PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) sebagai pemrakarsa proyek sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan BUMN ini sebagai representasi pemerintah dalam proyek ini.Kendati begitu, Djoko berharap BUMN ini akan memiliki porsi dan peran yang besar dalam proyek tersebut.Lebih jauh, ia juga menaruh harapan besar agar BUMN lain ikut bergabung dalam proyek ini agar memiliki kekuatan keuangan lebih besar. Ia bilang lima BUMN karya ini juga memerlukan dukungan BUMN raksasa macam PT Pertamina, PT Telkom, PT Garuda Indonesia, dan PT Krakatau Steel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menteri PU senang 5 BUMN ikut proyek JSS
JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto mengaku senang dengan rencana penugasan lima badan usaha milik negara (BUMN) untuk melakukan feasibility study (fs) pada proyek raksasa Jembatan Selat Sunda (JSS).Kelima BUMN tersebut yakni PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Hutama Karya, dan PT Adhi Karya Tbk.Meskipun belum ada penugasan secara langsung, namun sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan telah mengindikasikan bahwa lima BUMN ini akan ikut serta dalam studi kelayakan proyek bernilai Rp 200 triliun tersebut."Saya tidak perlu tahu BUMN apa yang menggarapnya. Kalau ditanya komentar saya, ya senang karena itu kabar baik," katanya, Rabu (17/7).Djoko mengatakan pemerintah hanya akan memfasilitasi kerja sama antara pemrakarsa proyek dengan BUMN ini.Nantinya, kedua pihak ini akan melakukan skema business to business (B to B) dalam menggarap proyek sepanjang 30 kilometer tersebut.Djoko melanjutkan bahwa PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) sebagai pemrakarsa proyek sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan BUMN ini sebagai representasi pemerintah dalam proyek ini.Kendati begitu, Djoko berharap BUMN ini akan memiliki porsi dan peran yang besar dalam proyek tersebut.Lebih jauh, ia juga menaruh harapan besar agar BUMN lain ikut bergabung dalam proyek ini agar memiliki kekuatan keuangan lebih besar. Ia bilang lima BUMN karya ini juga memerlukan dukungan BUMN raksasa macam PT Pertamina, PT Telkom, PT Garuda Indonesia, dan PT Krakatau Steel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News