Menteri PU tunggu surat 19 BUMN bangun tol Pantura



JAKARTA. Rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Surabaya sepanjang 775 kilometer (km) di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) yang digulirkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat sambutan baik dari Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.

Hanya saja kata dia, untuk bisa merealisasikan proyek besar tersebut harus melalui sejumlah tahapan terlebih dulu. "Sebelum itu dibangun, harus ada survei, studi kelayakan dan juga Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)," ujar Djoko, Jumat (4/10).

Apalagi kata dia, ruas tol yang akan dibangun di Pantura tersebut mayoritas harus dibangun diatas laut. Untuk itu analisis yang dilakukan harus benar-benar mendukung.


Nah, jika proyek ini ingin direalisasikan maka 19 BUMN yang memprakarsai pembangunan tol ini harus mengirimkan surat pada Kementerian PU. "Yang mengkaji adalah pihak yang punya ide dalam hal ini BUMN tersebut," katanya.

Ia mengatakan selama surat itu belum diajukan kepada Kementerian PU, maka PU tetap konsisten pada komitmennya untuk fokus pada proyek tol Trans Jawa. Menurutnya sebelum surat itu sampai kepadanya dan disetujui, berarti kajian pelaksanaan pembangunan belum bisa dilakukan.

Mengenai apakah rencana pembangunan tol yang terinspirasi dari jalan tol Bali Mandara ini sudah sesuai dengan rencana tata ruang, menurut Djoko itu akan terjawab setelah Amdal selesai. Sedangkan mengenai teknis pembangunan, ia memastikan Indonesia mempunyai kemampuan untuk membangun proyek ini.

Proyek tol Pantura ini diperkirakan membutuhkan investasi mencapai Rp 150 triliun. "Studi kelayakan nantinya akan menghitung sisi ekonomis dari proyek ini," kata Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan