Menteri PUPR optimis mayoritas sasaran RPJMN infrastruktur PUPR tercapai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dari hasil evaluasi Bappenas terhadap 21 sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Sebanyak 9 program masuk kategori tercapai, 8 program perlu kerja keras dan 4 program sulit tercapai. 

“Evaluasi ini dilakukan oleh Bappenas dan juga disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas dan Bapak Presiden memberikan arahan bahwa tidak ada perubahan sasaran pokok RPJMN 2015-2019,” kata Basuki dalam siaran persnya, Selasa (12/2). 

Menteri Basuki optimis untuk sasaran yang masuk kategori on track dan perlu kerja keras, bisa tercapai targetnya pada tahun 2019. Sejumlah strategi dan upaya dilakukan mulai dari pemrograman hingga pelaksanaan. Dalam melakukan pemrograman difokuskan pada infrastruktur yang menjadi prioritas strategis nasional dengan tidak melupakan pembangunan infrastruktur kerakyatan.  


Kemudian, Kementerian PUPR melakukan pelelangan dini sehingga mempercepat tahapan pelaksanaannya. ”Dalam pelaksanaannya, monitor terus dilakukan bahkan Presiden Jokowi mengecek progres sebuah proyek infrastruktur tidak satu dua kali,” jelas Basuki.    

Dengan tuntutan masyarakat yang tinggi serta anggaran yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR, kualitas sumber daya manusia jasa konstruksi juga ditingkatkan melalui program percepatan sertifikasi pekerja konstruksi. 

“Mempercepat bukan berarti mempermudah. Hal ini juga menjalankan amanah UU No.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dimana setiap tenaga kerja yang bekerja di sektor konstruksi harus memiliki sertifikat kompetensi kerja,” jelas Menteri Basuki.   

Sembilan sasaran yang ditargetkan tercapai yakni pembangunan jalan dan jembatan termasuk jalan tol, bendungan, irigasi, kawasan permukiman baru/kota baru, rehabilitasi irigasi, pelatihan konstruksi, dan sertifikasi konstruksi. 

Kemudian delapan sasaran yang dapat tercapai dengan kerja keras yakni kemantapan jalan, irigasi tambak, air baku, air irigasi dari bendungan, tampungan air, sanitasi, air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan penanganan permukiman kumuh. 

Sementara empat sasaran yang akan sulit tercapai adalah pengendalian banjir, air minum, sanitasi bagi MBR dan penyediaan hunian layak. Dalam pengendalian banjir untuk mencapai sasaran diperlukan keterpaduan penanganan dari hulu hingga hilir wilayah sungai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .