Menteri Susi minta bantuan ke Norwegia untuk laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menargetkan penjagaan laut seluas 20 juta hektar (ha) pada tahun 2018. Komitmen tersebut akan disampaikan pada penyelenggaraan Our Ocean Conference, di Bali, 2018 mendatang. Guna mencapai hal tersebut Indonesia meminta bantuan dari negara lain. "Indonesia tentunya membutuhkan dukungan dari negara-negara yang memiliki visi yang sama dalam perlindungan laut," ujar Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) dalam siaran pers (5/10). Beberapa program yang dilaksanakan di antaranya manajemen area perlindungan kelautan, perlindungan karang dan koral, dan konservasi kawasan mangrove di pesisir laut. Pada pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kerajaan Norwegia Vidar Helgesen, Susi meminta Norwegia membantu program tersebut. Usulan itu dilandasi atas kebutuhan bersama terhadap laut. Hal itu dikarenakan kondisi laut suatu wilayah akan memengaruhi wilayah lainnya. "Jika terjadi kerusakan di suatu wilayah laut, maka wilayah-wilayah laut lainnya juga akan merasakan dampaknya," terang Susi. Susi menyarankan Norwegia memberi bantuan seperti yang pernah dilakukan. Sebelumnya Norwegia memberi bantuan penyelamatan hutan sebesar US$ 1 miliar melalui program Reducing Emissions from Deforestation dan Forest Degradation (REDD+) untuk keperluan penyehatan laut. Susi mengusulkan agar dana tersebut diperuntukkan bagi negara-negara yang memiliki peran strategis dalam penyehatan laut. Hal tersebut termasuk Indonesia. Ketertarikan membantu pun disampaikan oleh Vidar. Kedua negara telah saling membantu sebelumnya dalam upaya penjagaan laut. Beberapa upaya di antaranya investigasi beberapa kasus illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing dan memberikan pelatihan petugas pajak untuk meningkatkan pemasukan negara dalam industri perikanan. Oleh karena itu, Vidar juga mengungkapkan akan membantu pelaksanaan Our Ocean Conference, di Bali, 2018 mendatang. “Kami akan mendukung penyelenggaraan Our Ocean Conference di Bali pada tahun 2018 nanti," ujar Vidar dalam siaran pers yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina