Menteri Susi optimistis Indonesia bakal amankan GSP perikanan dari AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan dirinya optimis produk perikanan Indonesia bisa mendapatkan rekomendasi Generalized System Preference (GSP) yang saat ini tengah dikaji oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

GSP merupakan pengurangan bea masuk impor yang diberikan suatu negara untuk negara lain penerima manfaat ini. Dengan GSP, harga produk yang diekspor ke AS bisa lebih murah. 

Menurutnya, sebelum tahun 2015 Indonesia dikenai bea 26%-35% untuk tarif masuk ke Amerika Serikat. Namun, karena Indonesia berhasil menunjukkan komitmen memerangi pencurian ikan, pemerintah AS memberikan penghargaan dengan menghilangkan tarif tersebut.


"Karena konsistensi kita memerangi illegal fishing, AS memberikan hadiah jadi 0%. Jadi, untuk saya, itu mestinya tidak boleh disamakan dengan GSP. Insentif yang kita dapat itu dari kerja," kata Susi, Rabu (11/7).

Susi melanjutkan, selanjutnya bila Indonesia telah resmi mendapatkan rekomendasi GSP tersebut, langkah selanjutnya adalah memastikan agar jangan sampai produk luar masuk lewat Indonesia, melalui transhipment.

Pasalnya pada tahun 2004 silam, banyak pihak dari Vietnam dan China bekerjasama dengan pengusaha Indonesia untuk memasukkan produk ikan mereka ke AS. Padahal pada periode tersebut, produk ikan dua negara itu menerima regulasi Bea Masuk Anti Dumping (BMAD).

Menanggapi hal tersebut, Susi menyatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke pengusaha untuk membangun industri yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia