KONTAN.CO.ID - Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat setelah beras. Hampir semua limbah jagung yang berupa tongkol atau bonggol dibuang begitu saja. Namun, Stefanus Indri Sujatmiko, pemilik Giwari Putra Craft (GWP) asal Yogyakarta berhasil mengangkat nilai bonggol jagung. Berawal dari keprihatinan melihat limbah bonggol jagung yang menumpuk di desanya, Indri tergerak untuk membuat kreasi dari bonggol jagung. Namun, ia bingung harus memulai dari mana. Lantas, Indri pun menemui Edie Junedi, perajin bonggol jagung di Bogor. Dari proses belajar dengan Edie, Indri mengembangkan alat produksi baru. "Karena Pak Edie masih menggunakan gergaji manual untuk memotong bonggol," ujarnya.
Menuai berkah bonggol jagung yang dianggap sampah
KONTAN.CO.ID - Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua yang banyak dikonsumsi masyarakat setelah beras. Hampir semua limbah jagung yang berupa tongkol atau bonggol dibuang begitu saja. Namun, Stefanus Indri Sujatmiko, pemilik Giwari Putra Craft (GWP) asal Yogyakarta berhasil mengangkat nilai bonggol jagung. Berawal dari keprihatinan melihat limbah bonggol jagung yang menumpuk di desanya, Indri tergerak untuk membuat kreasi dari bonggol jagung. Namun, ia bingung harus memulai dari mana. Lantas, Indri pun menemui Edie Junedi, perajin bonggol jagung di Bogor. Dari proses belajar dengan Edie, Indri mengembangkan alat produksi baru. "Karena Pak Edie masih menggunakan gergaji manual untuk memotong bonggol," ujarnya.