JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berencana mengoperasikan pabrik baru di kuartal I-2014. Pabrik yang berlokasi di Cikande, Purwakarta ini akan menambah jumlah lini produksi ROTI, dari semula 25 lini menjadi 29 lini produksi.Dengan tambahan pabrik baru itu, ROTI menargetkan kapasitas produksi naik sekitar 26,47% dari kapasitas produksi sebelumnya, menjadi 4,3 juta roti per hari. Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Reza Mihardja menyatakan, pengoperasian pabrik baru ini dapat memberikan tambahan pemasukan hingga 20%.Lokasi pabrik yang berada di Cikande, menurut Christandi, akan lebih menjangkau kebutuhan roti di daerah Jawa Barat secara lebih luas. ROTI tak harus mengandalkan pabrik yang berada di Karawang dan Cibitung.Pendapatan ROTI di kuartal II dan III tahun 2013 memang sempat menurun karena terjadi pemogokan pekerjanya. Namun, Christandi optimistis, pendapatan ROTI sepanjang tahun lalu bisa mencapai Rp 1,5 triliun atau sesuai target perusahaan. Adapun, laba bersih ROTI diprediksi menyentuh Rp 150 miliar.Tahun lalu, ROTI harus menanggung tingginya beban usaha. Nah, pada tahun ini ROTI akan menghitung kembali harga jual produknya sehingga bisa mempertahankan margin.Dengan penambahan kapasitas produksi serta kenaikan harga produk, Christandi memperkirakan, pendapatan ROTI tahun ini akan meningkat sekitar 20% menjadi Rp 1,8 triliun. Sedangkan, laba bersih juga diprediksi meningkat 20% menjadi Rp 180 miliar.Analis Andalan Artha Advisindo Securities, Marlene dalam risetnya, 11 November 2013, menyebutkan, ROTI memang membukukan kenaikan penjualan di kuartal III-2013 sebesar 23,4% year on year (yoy). Namun, laba bersih turun menjadi 6,4% yoy menjadi Rp 91 miliar.Faktor yang menyebabkan penurunan laba, salah satunya adalah kenaikan biaya produksi. "Kami yakin, kemunduran ini hanya sementara," katanya. Sebab, ROTI telah menyiasati dengan menambahkan lini produksi dan meningkatkan harga jual.Penjualan ROTI di kuartal III-2013 meningkat 23,4% yoy menjadi Rp 1,05 triliun, atau telah memenuhi 65,6% dari ekspektasi pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,6 triliun. Penjualan roti manis dan roti tawar tetap memberikan kontribusi yang cukup tinggi yakni 50,9% dan 48,4%.Marlene memprediksikan, ROTI akan kembali menggenjot pertumbuhan produksi dengan menambah lini produksi dari pengoperasian pabrik baru. Selanjutnya, ROTI berencana membuka 5 lini hingga 10 lini produksi setiap tahun mulai tahun 2014. Kebijakan harga yang fleksibel juga dinilai baik untuk mengantisipasi kenaikan biaya yang tidak terduga.Marlene merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.440 per saham. Demikian juga dengan Christandi yang merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.330 per saham.Pun begitu, analis Danareksa Sekuritas, Lonnie Yu menyarankan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.400 per saham. Kemarin (10/2), harga saham ROTI undur diri di posisi Rp 1.095 per saham. Harga itu turun 3,95% dari harga ROTI pada akhir pekan lalu sebesar Rp 1.050 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menunggu aroma ROTI dari tungku pabrik baru
JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berencana mengoperasikan pabrik baru di kuartal I-2014. Pabrik yang berlokasi di Cikande, Purwakarta ini akan menambah jumlah lini produksi ROTI, dari semula 25 lini menjadi 29 lini produksi.Dengan tambahan pabrik baru itu, ROTI menargetkan kapasitas produksi naik sekitar 26,47% dari kapasitas produksi sebelumnya, menjadi 4,3 juta roti per hari. Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Reza Mihardja menyatakan, pengoperasian pabrik baru ini dapat memberikan tambahan pemasukan hingga 20%.Lokasi pabrik yang berada di Cikande, menurut Christandi, akan lebih menjangkau kebutuhan roti di daerah Jawa Barat secara lebih luas. ROTI tak harus mengandalkan pabrik yang berada di Karawang dan Cibitung.Pendapatan ROTI di kuartal II dan III tahun 2013 memang sempat menurun karena terjadi pemogokan pekerjanya. Namun, Christandi optimistis, pendapatan ROTI sepanjang tahun lalu bisa mencapai Rp 1,5 triliun atau sesuai target perusahaan. Adapun, laba bersih ROTI diprediksi menyentuh Rp 150 miliar.Tahun lalu, ROTI harus menanggung tingginya beban usaha. Nah, pada tahun ini ROTI akan menghitung kembali harga jual produknya sehingga bisa mempertahankan margin.Dengan penambahan kapasitas produksi serta kenaikan harga produk, Christandi memperkirakan, pendapatan ROTI tahun ini akan meningkat sekitar 20% menjadi Rp 1,8 triliun. Sedangkan, laba bersih juga diprediksi meningkat 20% menjadi Rp 180 miliar.Analis Andalan Artha Advisindo Securities, Marlene dalam risetnya, 11 November 2013, menyebutkan, ROTI memang membukukan kenaikan penjualan di kuartal III-2013 sebesar 23,4% year on year (yoy). Namun, laba bersih turun menjadi 6,4% yoy menjadi Rp 91 miliar.Faktor yang menyebabkan penurunan laba, salah satunya adalah kenaikan biaya produksi. "Kami yakin, kemunduran ini hanya sementara," katanya. Sebab, ROTI telah menyiasati dengan menambahkan lini produksi dan meningkatkan harga jual.Penjualan ROTI di kuartal III-2013 meningkat 23,4% yoy menjadi Rp 1,05 triliun, atau telah memenuhi 65,6% dari ekspektasi pendapatan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,6 triliun. Penjualan roti manis dan roti tawar tetap memberikan kontribusi yang cukup tinggi yakni 50,9% dan 48,4%.Marlene memprediksikan, ROTI akan kembali menggenjot pertumbuhan produksi dengan menambah lini produksi dari pengoperasian pabrik baru. Selanjutnya, ROTI berencana membuka 5 lini hingga 10 lini produksi setiap tahun mulai tahun 2014. Kebijakan harga yang fleksibel juga dinilai baik untuk mengantisipasi kenaikan biaya yang tidak terduga.Marlene merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.440 per saham. Demikian juga dengan Christandi yang merekomendasikan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.330 per saham.Pun begitu, analis Danareksa Sekuritas, Lonnie Yu menyarankan buy saham ROTI dengan target harga Rp 1.400 per saham. Kemarin (10/2), harga saham ROTI undur diri di posisi Rp 1.095 per saham. Harga itu turun 3,95% dari harga ROTI pada akhir pekan lalu sebesar Rp 1.050 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News