Menunggu data ekonomi, harga minyak tertekan



SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (12/8) masih mencatatkan penurunan. Dengan demikian, penurunan harga minyak sudah berlangsung selama enam hari dari tujuh hari terakhir. Data yang dicatat Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.33 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran September turun 29 sen menjadi US$ 105,68 per barel. Penurunan harga minyak terjadi setelah harga si emas hitam menorehkan kenaikan harian terbesar pada pekan lalu. Kondisi itu menyebabkan para hedge fund menurunkan taruhannya terhadap pergerakan bullish minyak. Sekadar informasi, pada 9 Agustus lalu, kontrak yang sama sempat melonjak US$ 2,57 menjadi US$ 105,97 per barel di New York Mercantile Exchange. Sepanjang pekan lalu, harga minyak sudah turun 0,9%. "Pasar minyak saat ini tengah menarik napas sesaat seiring akan dirilisnya data ekonomi dalam beberapa hari ke depan. Kami melihat harga minyak menanjak, dan saat ini kami melihat adanya penarikan dalam jumlah kecil karena mereka menunggu dirilisnya data dalam pekan ini," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 0,4% menjadi US$ 107,75 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie