Menunggu data inflasi



JAKARTA. Rupiah berhasil ditutup menguat di akhir pekan lalu (27/7). Berdasarkan data kurs tengah BI rupiah menguat 0,08% ke Rp 9.485 per dollar AS. Sedangkan di pasar spot USD/IDR ditutup menguat 0,09% di 9.503. Para analis memprediksi rupiah hari ini akan bergerak konsolidasi cenderung melemah karena tekanan dollar AS dan krisis Eropa.

Kepala Riset Divisi Treasury BNI, Nurul Nurbaeti mengatakan, tingginya permintaan dolar menjelang akhir bulan masih menekan rupiah. Selain itu, krisis Eropa juga masih membebani rupiah.

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang mendukung rupiah. “Pasar masih menunggu data inflasi yang dirilis awal bulan," kata Nurul. Bila data inflasi naik akan memberi tekanan rupiah.


Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan, rupiah akan melemah hari ini. Data inflasi dan ekspor Indonesia adalah data yang ditunggu pasar. Perkembangan di Eropa akan mewarnai pergerakan rupiah. Data pertumbuhan Spanyol, data obligasi Italia dan beberapa hal yang lain.

Karena itu, Zulfirman memprediksi rupiah akan bergerak di level Rp 9.450 - Rp 9.500. Sementara, proyeksi Nurul USD/IDR bergerak di 9.430 - 9.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana