Menunggu data inflasi Maret



JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis (27/3). Pasangan USD/IDR di pasar spot naik 0,31% ke 11.448. Berdasarkan kurs tengah di Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR juga naik 0,26% menjadi 11.438.

Albertus Christian, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah hampir menembus ke level terendah dalam tiga pekan terakhir. Menurut dia, tekanan terhadap rupiah ini dipicu oleh kecemasan pelaku pasar atas pernyataan Gubernur Bank Sentral AS,

Janet Yellen terkait kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed lebih cepat. Sebagian pejabat The Fed memproyeksikan, kenaikan suku bunga mencapai 2% di 2015 dan 3% di 2016.


Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury Bank CIMB Niaga bilang, pelaku pasar masih menantikan data ekonomi Indonesia, awal April nanti, dan hasil pemilu 9 April. "Pasar cenderung mengambil langkah aman," tutur Mika.

Hari ini, Christian memproyeksikan, rupiah masih melemah. Dari dalam negeri, belum ada penggerak hingga rilis data ekonomi Indonesia di awal April. Mika memprediksi, USD/IDR akan bergerak di 11.400-11.500, hari ini. Christian menebak, USD/IDR di 11.405-11.480.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana