Menunggu data tenaga kerja AS, harga minyak merangkak naik



SINGAPURA. Di New York, kontrak harga minyak kembali menanjak. Data positif ekonomi di AS mendongkrak optimisme kalau permintaan minyak di Negeri Paman Sam itu akan naik. Pagi tadi, kontrak harga minyak berjangka naik sebesar 0,7% karena trader bertaruh pengusaha AS menambah lapangan kerja baru. "Saat ini, setiap orang tengah mengamati data lapangan kerja AS yang dijadwalkan rilis nanti malam. Beberapa trader bertaruh laporan tersebut akan lebih baik ketimbang yang diharapkan. Jadi sangat mungkin harga minyak bakal naik. Level support minyak berada di posisi US$ 90," jelas Ken Hasegawa, commodity sales manager Newedge di Tokyo. Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Maret naik 66 sen menjadi US$ 91,20 sebarel di NYMEX. Pada pukul 13.02 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 90,85. Sepanjang minggu ini, harga minyak sudah naik 2% dan 24% dalam setahun terakhir. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis brent untuk pengantaran Maret berada di level US$ 101,98 sebarel di ICE Futures Europe exchange di London. Selain itu, kecemasan akan situasi politik di Mesir terus berlanjut. Kemarin, harga minyak melonjak 1,3% seiring aksi demonstrasi di Mesir yang dicemaskan bakal mempengaruhi suplai minyak dunia. Pasalnya, aksi tersebut membuat terusan Suez ditutup. Padahal, sekitar 2,5% dari produksi minyak global didistribusikan melalui Mesir lewat terusan Suez-Mediterania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie