Menunggu hasil FOMC, jumlah penawaran SUN turun menjadi Rp 43,27 triliun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sikap wait and see pelaku pasar dalam menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) membuat hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (30/7) menurun bila dibandingkan dengan hasil lelang SUN dua pekan sebelumnya.

Namun, analis obligasi menilai jumlah penawaran yang masuk sudah sesuai ekspektasi. 

Baca Juga: Hasil lelang SUN hari ini terpengaruh sentimen penantian FOMC


Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini sebesar Rp 43,27 triliun.

Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan hasil lelang SUN dua pekan sebelumnya yang sebesar Rp 53,14 triliun.  

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja mengatakan, penurunan jumlah penawaran yang masuk disebabkan pelaku pasar baik asing maupun lokal yang tengah wait and see menunggu keputusan The Fed mengenai tingkat suku bunga dalam rapat FOMC 30-31 Juli 2019. 

Selain itu, pasar juga masih menimbang kabar yang mengejutkan dari pernyataan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang cenderung melunak atau tidak terburu-buru dalam menurunkan tingkat suku bung acuannya. 

Baca Juga: Total penawaran surat utang negara (SUN) yang masuk hari ini capai Rp 43,27 triliun

Namun, secara umum, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang SUN kali ini sudah sesuai ekspektasi para analis yang memproyeksikan jumlah penawaran yang masuk di rentang Rp 40 triliun - Rp 50 triliun. 

Sementara, dalam lelang kali ini pemerintah menyerap Rp 21,45 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan. Bila dibandingkan dengan penyerapan pemerintah di lelang SUN dua pekan sebelumnya, penyerapan lelang SUN kali ini lebih rendah dari Rp 22,05 triliun.

Eric memproyeksikan setelah kejelasan dari The Fed keluar, prospek lelang SUN berikutnya bisa lebih positif.

"Penurunan suku bunga AS yang sesuai ekspektasi pasar bisa membawa sentimen positif, sebaliknya jika suku bunga AS masih dipertahankan dan pelaku pasar kembali wait and see sambil menunggu data ekonomi AS yang lain, maka prospek lelang SUN ke depan mendapat sentimen negatif," kata Eric, Selasa (30/7).   

Baca Juga: Harga SUN berpotensi menguat, simak seri-seri yang menarik berikut

Dalam lelang kali ini, Eric menilai yield rata-rata yang dimenangkan pada seri tenor tiga bulan hingga enam tahun cenderung di atas penawaran pasar.

Sedangkan, yield rata-rata yang dimenangkan pada seri tenor 11 tahun hingga 16 tahun sedikit di bawah permintaan pasar. Hanya seri tenor 20 tahun dan 29 tahun yang Eric nilai memiliki yield rata-rata yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Lengkapnya, seri FR0082 yang digadang-gadang akan menjadi seri acuan di tahun depan mendapat penawaran paling besar dari investor, yaitu Rp 19,66 triliun.

Editor: Noverius Laoli