Menunggu Langkah Lippo Mengurus Pelanggan



JAKARTA. Keputusan Astro All Asia Networks Plc (Astro Malaysia) tidak memperbarui perjanjian lisensi merek dagang Astro pada PT Direct Vision membuat para pelanggan Astro bingung. Meski begitu, Astro Malaysia berjanji bakal memprioritaskan nasib pelanggan.

Heru, pelanggan Astro yang sudah setahun ini berlangganan tak tahu harus berbuat apa. "Saya belum mendapat kabar apa pun dari Direct Vision. Sebaiknya bagaimana?" tanyanya.  Lubis, pelanggan lain yang berlangganan lantaran mengincar tayangan liga Inggris (Barclay Premier League) lebih bisa tegas. "Saya sudah tak berlangganan sejak bulan lalu," katanya.

Keterangan resmi dari manajemen Direct Vision menyebutkan, mereka akan memanfaatkan perpanjangan waktu selama sebulan dari Astro Malaysia dengan tetap melayani pelanggan seperti biasa. "Ini merupakan dedikasi para karyawan Direct Vision kepada pelanggan," kata Halim Mahfudz, Senior Vice President Corporate Affair PT Direct Vision kemarin (4/9).


Keputusan Astro Malaysia memperpanjang izin penggunaan merek Astro sampai 30 September belakangan terungkap lantaran ada permintaan resmi dari manajemen Direct Vision. "Mereka minta waktu untuk mempersiapkan pelanggan," tutur Alexander Lay, Juru Bicara Astro Malaysia. Meski keputusan tak memperbarui lisensi penggunaan merek itu sudah final, pihak Astro Malaysia masih memberi Lippo untuk mencari jalan keluar agar  bisa mengurangi kerugian pada pelanggan. "Kontrak pelanggan kan dengan Direct Vision, bukan dengan Astro," tandas Alex.

Meski begitu, Astro Malaysia menegaskan komitmennya bakal mengambil alih permasalahan pelanggan jika Lippo ternyata sama sekali tak bertindak apa pun pada pelanggan selama sebulan ini. "Opsinya seperti apa, belum waktunya dibicarakan sekarang," tambah Alex.

Informasi ke KONTAN menyebutkan, Astro Malaysia sedang meminta pihak ketiga untuk menjembatani persoalan  mencari cara lebih tepat untuk menyelamatkan kepentingan pelanggan dan karyawan Direct Vision. Entah itu membujuk Lippo melepas saham Direct Vision ke pihak lain atau mencari sekoci baru buat menampung pelanggan. "Sayang, jumlahnya sudah lebih dari ratusan ribu pelanggan," ungkap sumber itu.

Pada masa vakum seperti ini, Indovision menawarkan solusi. "Kita siap menampung pelanggan Astro," kata Arya Mahendra, Sekretaris Perusahaan PT MNC Skyvision (Indovision). Arya mengaku, sejak Astro menayangkan secara eksklusif Liga Inggris tahun lalu, ada sekitar 45.000 pelanggan Indovision beralih ke Astro. "Mereka kita terima lagi tanpa membayar biaya pemasangan," tandasnya.  Menurut Arya, pemerintah harus belajar banyak dari kasus Direct Vision ini. "Jangan memberi izin kalau akhirnya tak bisa mengelola," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test