JAKARTA. Persoalan minyak sawit memulai babak baru. Masih rendahnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hingga saat ini membuat pemerintah Malaysia dikabarkan akan memperpanjang pembebasan bea keluar (BK) CPO hingga November atau Desember. Awalnya, pemerintah mengambil langkah pembebasan BK CPO pada bulan September dan Oktober. Melihat kondisi tersebut, kalangan pengusaha mengharap agar pemerintah bergerak cepat dalam menyikapi langkah yang dilakukan pemerintah Malaysia tersebut. Apalagi saat ini harga CPO dengan minyak nabati lain seperti kedelai dan rapeseed perbedaanya tidak terlalu tinggi. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, setidaknya pemerintah Indonesia perlu mengkaji kebijakan untuk membebaskan BK dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kondisi persawitan dunia.
Menunggu respon cepat atasi anjloknya harga CPO
JAKARTA. Persoalan minyak sawit memulai babak baru. Masih rendahnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hingga saat ini membuat pemerintah Malaysia dikabarkan akan memperpanjang pembebasan bea keluar (BK) CPO hingga November atau Desember. Awalnya, pemerintah mengambil langkah pembebasan BK CPO pada bulan September dan Oktober. Melihat kondisi tersebut, kalangan pengusaha mengharap agar pemerintah bergerak cepat dalam menyikapi langkah yang dilakukan pemerintah Malaysia tersebut. Apalagi saat ini harga CPO dengan minyak nabati lain seperti kedelai dan rapeseed perbedaanya tidak terlalu tinggi. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, setidaknya pemerintah Indonesia perlu mengkaji kebijakan untuk membebaskan BK dalam periode waktu tertentu sesuai dengan kondisi persawitan dunia.