KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vitamin C memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya menurunkan asam urat. Vitamin C merupakan vitamin esensial, artinya tubuh tidak bisa memproduksinya.
Baca Juga: Mengontrol Gula Darah, Ini Manfaat Mentimun untuk Kesehatan Vitamin C banyak terkandung dalam buah dan sayur seperti kiwi, paprika, brokoli, kangkung, dan bayam. Mengutip dari Healthline, vitamin C memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan. Asupan harian yang direkomendasikan untuk konsumsi vitamin C adalah 75 mg untuk perempuan dan 90 mg untuk laki-laki. Vitamin C memang bisa didapatkan dari konsumsi buah dan sayur. Namun, sebagian orang memilih mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Berikut manfaat konsumsi suplemen vitamin C untuk kesehatan tubuh: 1. Mengurangi risiko penyakit kronis Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang bisa memperkuat daya tahan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan mengonsumsi lebih banyak vitamin C bisa meningkatkan kadar antioksidan darah sampai 30%. Hal ini bisa membantu pertahanan alami tubuh melawan peradangan. 2. Membantu mengelola tekanan darah tinggi Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C bisa membantu menurunkan tekanan darah baik pada orang yang memiliki dan tanpa tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C membantu mengendurkan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung, membantu mengurangi tingkat tekanan darah. 3. Menurunkan risiko penyakit jantung Hasil analisis dari 13 penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C secara signifikan mengurangi kolesterol jahat sekitar 7,9 mg/dL dan trigliserida darah sebesar 20,1 mg/dL. Mengonsumsi sekitar 500 mg vitamin C setiap hari bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, jika Anda sudah mengonsumsi makanan kaya vitamin C, maka suplemen mungkin tidak akan memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan jantung. 4. Menurunkan asam urat dan mencegah serangan asam urat Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C bisa membantu mengurangi asam urat dalam darah dan sebagai hasilnya, melindungi dari serangan asam urat. Analisis dari 13 penelitian menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C selama 30 hari secara signifikan mengurangi asam urat dibandingkan dengan plasebo. Walaupun tampak adanya hubungan yang kuat antara asupan vitamin C dan kadar asam urat, penelitian lebih lanjut tentang efek vitamin C pada asam urat tetap diperlukan. 5. Mencegah kekurangan zat besi Suplemen vitamin C bisa membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Vitamin C membantu mengubah zat besi yang diserap dengan buruk seperti sumber zat besinabati bmenjadi bentuk yang lebih mudah diserap. Faktanya, dengan mengonsumsi 100 mg vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi sampai 67%. Efeknya, vitamin C bisa membantu mengurangi risiko anemia di antara orang-orang yang rentan kekuarangan zat besi. 6. Meningkatkan kekebalan tubuh Vitamin C membantu mendorong produksi sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit dan fagosit yang membantu melindungi tubuh dari infeksi. Vitamin C juga membantu sel darah putih berfungsi lebih efektif sekaligus melindunginya dari kerusakan oleh molekul yang berpotensi berbahaya seperti radikal bebas. Tidak hanya itu, vitamin C adalah bagian penting dari sistem pertahanan kulit. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C bisa mempersingkat waktu penyembuhan luka. 7. Meningkatkan memori seiring bertambahnya usia Penelitian menunjukkan bahwa stres oksidatif dan peradangan di dekat otak, tulang belakang, dan saraf bisa meningkatkan risiko demensia. Vitamin C adalah antioksidan kuat. Rendahnya tingkat vitamin C telah dihubungkan dengan gangguan kemampuan berpikir dan mengingat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan demensia mungkin memiliki kadar vitamin C yang lebih rendah.
Selain itu, asupan vitamin C yang tinggi dari makanan atau suplemen telah terbukti memiliki efek perlindungan pada pemikiran dan memori seiring bertambahnya usia. Suplemen vitamin C bisa membantu melawan demensia. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk memahami efeknya.
Baca Juga: Tomat Bisa Memicu Asam Urat Naik, Benarkah? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati