KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buntut kasus pejabat pajak nakal yang tengah ramai diperbincangkan memicu kekecewaan masyarakat kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Banyak dari mereka yang menuntut agar tunjangan kinerja (Tukin) pegawai DJP perlu dievaluasi kembali. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono menilai, penurunan tukin pegawai DJP dapat berimbas pada praktik kongkalikong (tak jujur) antara pegawai DJP dengan wajib pajak akan semakin marak. Menurutnya, gaya hidup dan biaya hidup pegawai pajak yang sudah terbentuk dengan penerapan tukin selama ini juga akan terpengaruh. Pasalnya, biaya hidup dan cicilan kredit aparatur sipil negara (ASN) pajak akan terdampak dengan penurunan tukin terjadi, akibatnya ada potensi praktik kongkalikong muncul kembali.
Menurunkan Tunjangan Kinerja Pejabat Pajak Berpotensi Picu Praktik Kongkalikong
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Buntut kasus pejabat pajak nakal yang tengah ramai diperbincangkan memicu kekecewaan masyarakat kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Banyak dari mereka yang menuntut agar tunjangan kinerja (Tukin) pegawai DJP perlu dievaluasi kembali. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono menilai, penurunan tukin pegawai DJP dapat berimbas pada praktik kongkalikong (tak jujur) antara pegawai DJP dengan wajib pajak akan semakin marak. Menurutnya, gaya hidup dan biaya hidup pegawai pajak yang sudah terbentuk dengan penerapan tukin selama ini juga akan terpengaruh. Pasalnya, biaya hidup dan cicilan kredit aparatur sipil negara (ASN) pajak akan terdampak dengan penurunan tukin terjadi, akibatnya ada potensi praktik kongkalikong muncul kembali.