Menurut analis, rasio utang EXCL melebihi industri



JAKARTA. PT XL Axiata baru saja menambah utang US$ 200 juta. EXCL mendapatkan masing-masing US$ 100 juta dari 2 bank asing yakni United Overseas Bank Limited dan The bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Bila kurs Rp 11.387, berarti utang ini sebesar Rp 2,27 triliun.

"Tenor yang diberikan yakni 3 tahun setelah tanggal penarikan," sebut Murni Nurdini, Sekretaris Korporasi EXCL, dalam keterbukaan informasi di BEI hari ini, Kamis, (13/3).

Secara keseluruhan, dari awal tahun ini, EXCL sudah menambah utang baru senilai US$ 1,01 miliar. Sekadar informasi saja, di akhir tahun 2013 lalu, liabilitas EXCL tercatat sebesar Rp 24,97 triliun.


Di situ, ekuitasnya Rp 15,3 triliun. Kemudian, aset EXCL tercatat Rp 40,27 triliun. Berarti, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) EXCL tercatat 1,63 kali. Lalu rasio utang terhadap aset atau Debt to Asset Ratio (DAR) 0,62 kali.

Berdasarkan perhitungan KONTAN, liabilitas EXCL bisa mencapai Rp 36,87 triliun dengan adanya tambahan utang baru sebesar Rp 11,9 triliun di kuartal pertama ini. Sehingga, DER EXCL bisa meninggi hingga 2,4 kali. Kemudian, DAR-nya bahkan bisa mencapai 0,91 kali.

Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Arandi Nugraha menilai, dengan mengakuisisi Axis, DER dan DAR EXCL memang bisa meningkat dalam jangka pendek. Malah, angkanya bisa melebihi rata-rata industri.

Ia melihat, DER industri telekomunikasi pada akhir 2013 yakni 1,09 kali. Kemudian, DAR EXCL pun jauh melebihi rata-rata industri yang berada di posisi 0,42 kali.

Menurut Arandi, terdapat 2 hal yang harus diperhatikan oleh EXCL dalam meraih pinjaman. Pertama, EXCL mesti mampu menutup pinjaman nantinya. Kedua, EXCL harus melakukan lindung nilai atau hedging untuk pinjaman dalam bentuk dollar AS.

Pasalnya, ekonomi dunia belum terlalu stabil. Asing pun masih mungkin untuk mengambil kembali dananya di bursa. Lalu jika Rupiah melemah, tentunya akan merugikan EXCL sendiri.

Meski begitu, Arandi melihat prospek cerah peleburan XL-Axis dalam jangka panjang. Pasalnya, EXCL mendapatkan spektrum yang relatif lebih murah dibanding membeli dengan harga satuan. Ke depannya, Arandi melihat bahwa ini adalah tentang bagaimana EXCL bisa memaksimalkan spektrum Axis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri