Menusuk tawaran kemitraan sate Batang



Gerai kuliner yang menyajikan menu sate sebagai menu utama sudah tidak terhitung jumlahnya. Lihat saja, di setiap wilayah, jamak ditemui berbagai merek dagang sate. Maklum saja, menu potongan daging yang ditusuk dengan lidi kemudian dibakar di atas arang ini sudah jadi favorit banyak orang, baik muda maupun tua.

Salah satu gerai sate yang sudah cukup lama beroperasi adalah Raja Sate H. Subali yang kini berpusat di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Usaha ini sudah berjalan sejak 1970. Sekarang usaha ini dijalankan oleh penerusnya yakni M. Baihaqi.

Gerai sate ini memiliki keunikan dari usaha sate lainnya yakni dari segi menu yang mereka tawarkan. Tidak hanya sate daging ayam, gerai ini juga menawarkan jenis sate lainnya mulai dari sate kelinci, sapi, kambing, sate ginjal, dan lainnya.


Ada empat gerai Raja Sate H. Subali yang beroperasi hingga kini. Lokasinya tersebar di Sibolga, dan tiga lokasi lainnya di Jawa Tengah. Menurut Baihaqi, merek usaha yang sudah terkenal membuat banyak konsumen yang meminta untuk bekerjasama. Oleh sebab itu, pada Maret 2014 lalu, Baihaqi mulai membuka kemitraan.

Namun hingga saat ini mereka masih belum mempunyai mitra. Sebenarnya sudah ada calon mitra yang tertarik, namun belum ada yang disetujui oleh pusat. "Sebab, kami ingin selektif mencari mitra agar bisnisnya bisa bertahan lama," katanya.

Jika berminat menjadi mitra, Anda harus merogoh kocek minimal Rp 150 juta sebagai paket investasi. Mitra akan mendapatkan fasilitas seperti peralatan masak lengkap, desain interior tempat usaha, bahan baku awal, branding, pelatihan dan perlengkapan lainnya. Nilai tersebut belum termasuk sewa tempat.

Mitra harus menyiapkan lokasi yang luasnya bisa memuat 12 meja makan. Untuk menjalankan usaha ini mitra juga membutuhkan sekitar tujuh karyawan. Bahan baku dari pusat

Pusat akan mengenakan biaya royalti sebesar 5% dari omzet tiap bulan. Total menu yang dijual ada sekitar 40 menu dengan kisaran harga Rp 27.000 hingga Rp 50.000 per porsi. Dalam sebulan mitra bisa meraup omzet hingga Rp 60 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan biaya operasional lainnya, keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 25% dari omzet. "Masa balik modal mitra diperkirakan sekitar 11 bulan hingga 12 bulan," kata dia.

Untuk menjaga kualitas makanan, manajemen pusat mewajibkan seluruh mitra usahanya mengambil bahan baku dari pusat. Agar distribusi bahan baku lancar, saat ini pusat baru membuka kemitraan ini di wilayah Jawa Tengah.

Konsultan Waralaba Proverb, Erwin Halim mengatakan, potensi usaha makanan khas Indonesia seperti ini masih bagus. Tapi calon mitra yang hendak bergabung ada baiknya memperhatikan dukungan operasional dan pemasaran dari pemilik usaha.       n

Raja Sate H. Subali           Jl Raya Pantura KM 24 Subah, Batang Jawa Tengah Telp: (0285) 666291 HP: 081310344244

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini