KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyebut wingko babat, ingatan kita langsung menyasar ke kota Semarang. Tapi siapa sangka, asal muasal camilan berbahan campuran kelapa, tepung beras ketan dan gula ini bukan berasal dari Semarang. Melainkan dari Tuban, Jawa Timur yang dibawa masuk oleh para urban ke kota Semarang. Dalam perkembangannya, wingko babat justru menjadi identik dengan kota Atlas tersebut. Bahkan ada beberapa merek wingko babat yang legendaris yakni Cap Kereta atau Cap Pohon Kelapa. Melihat perkembangan camilan khas Semarang ini yang naik daun dan kerap menjadi buah tangan bagi para pendatang, selain lumpia atau bandeng presto, mulai banyak orang yang terjun sebagai pembuat wingko babat. Dan kebetulan ada satu kawasan khusus yang menjadi tempat para pembuat wingko babat berkumpul, yakni Kampung Tematik Jajan Pasar di Tumpang, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah.
Menyambangi para pemain wingko babat di Semarang (bagian 1)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyebut wingko babat, ingatan kita langsung menyasar ke kota Semarang. Tapi siapa sangka, asal muasal camilan berbahan campuran kelapa, tepung beras ketan dan gula ini bukan berasal dari Semarang. Melainkan dari Tuban, Jawa Timur yang dibawa masuk oleh para urban ke kota Semarang. Dalam perkembangannya, wingko babat justru menjadi identik dengan kota Atlas tersebut. Bahkan ada beberapa merek wingko babat yang legendaris yakni Cap Kereta atau Cap Pohon Kelapa. Melihat perkembangan camilan khas Semarang ini yang naik daun dan kerap menjadi buah tangan bagi para pendatang, selain lumpia atau bandeng presto, mulai banyak orang yang terjun sebagai pembuat wingko babat. Dan kebetulan ada satu kawasan khusus yang menjadi tempat para pembuat wingko babat berkumpul, yakni Kampung Tematik Jajan Pasar di Tumpang, Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah.