KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Sebagai salah satu buah tangan Semarang, yang kerap dibeli oleh para pendatang adalah wingko babat. Terlebih saat Lebaran kemarin, banyak orang yang membeli camilan berbahan baku kelapa, tepung beras ketan dan gula tersebut. Kondisi ini dirasakan oleh Fajar Sapto Nugroho, pengelola wingko babat cap Tiga Kelapa Muda dan Yoko Setiyo, pemilik dan pengelola wingko babat cap Pratama yang berbasis di Kampung Tematik Jajan Pasar di Tumpang, Gajah Mungkur Semarang, Jawa Tengah. Fajar dan Yoko satu suara bahwa saat liburan Lebaran atau musim liburan lainnya, permintaan wingko babat milik mereka selalu mengalami melonjak. Kenaikannya bisa berlipat-lipat hingga 400%. "Itu bisa mencapai 1.000 tas–1.500 tas wingko babat per harinya," kata Fajar kepada KONTAN.
Menyambangi para pemain wingko babat di Semarang (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Sebagai salah satu buah tangan Semarang, yang kerap dibeli oleh para pendatang adalah wingko babat. Terlebih saat Lebaran kemarin, banyak orang yang membeli camilan berbahan baku kelapa, tepung beras ketan dan gula tersebut. Kondisi ini dirasakan oleh Fajar Sapto Nugroho, pengelola wingko babat cap Tiga Kelapa Muda dan Yoko Setiyo, pemilik dan pengelola wingko babat cap Pratama yang berbasis di Kampung Tematik Jajan Pasar di Tumpang, Gajah Mungkur Semarang, Jawa Tengah. Fajar dan Yoko satu suara bahwa saat liburan Lebaran atau musim liburan lainnya, permintaan wingko babat milik mereka selalu mengalami melonjak. Kenaikannya bisa berlipat-lipat hingga 400%. "Itu bisa mencapai 1.000 tas–1.500 tas wingko babat per harinya," kata Fajar kepada KONTAN.