Menyambut January effect, ini sektor saham yang menarik dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham diperkirakan akan mendapat dorongan dari January effect di bulan ini. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, January Effect akan terjadi setelah The Fed menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif di tahun ini. Sentimen ini akan membuat capital inflow masuk ke Indonesia, dan akan membawa dampak positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Capital inflow akan dialami oleh negara-negara yang stabil, Indonesia salah satunya. Seperti yang kita tahu, Indonesia makro ekonominya stabil." kata Nafan.

Adapun sektor  saham yang menarik dicermati karena bisa terpengaruh January Effect antara lain sektor agrikultur. Menurut Nfan, sektor ini mendapat katalis positif dari kebijakan pemerintah yang soal program pencampuran biodiesel 20% dalam solar (B20). Ditambah lagi cuaca yang mendukung di bulan Januari dan belum ada pertanda memasuki musim hujan.


Menurutnya, saham sektor agrikultur yang menarik dicermati adalah saham Agro Lestari (AALI) dan PP London Sumatera Indonesia (LSIP) karena secara teknikal sudah terkoreksi wajar.

Nafan merekomendasikan buy saham AALI dengan target harga Rp 1.400 per saham dalam jangka panjang. Ia juga menyarankan buy saham LSIP dengan target harga Rp 1.660 per saham dalam jangka panjang.

Sementara, analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, sektor saham yang menarik dicermati pada awal tahun ini adalah sektor properti, keuangan dan industri dasar.

Alasan sektor properti memikat karena pemerintah akan agresif menggenjot sektor ini. Sementara saham sektor keuangan menarik dicermati, lantaran rupiah mulai stabil dan kenaikan bunga kredit dapat meningkatkan kinerja keuangan emiten sektor tersebut.

"Sedangkan, kalau industri dasar menarik karena biasanya diawal tahun harga produknya akan naik," tuturnya.

Untuk saham sektor industri dasar, William merekomendasikan buy saham TPIA dengan target harga Rp 6.000 - Rp 6.200 per saham dalam jangka panjang. Harga minyak yang sedang turun, akan membawa dampak positif terhadap kinerja perusahaan di tahun ini.

William juga merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.500 per saham dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat