Menyedot laba manis minuman tebu



Minuman tebu kini banyak beredar meramaikan sektor minuman menyegarkan. Simply, hadir dengan konsep booth island di mal. Si pemilik usaha sejak 2014 menawarkan kemitraan usaha senilai Rp 400 juta. Mitra akan dapat booth, peralatan usaha hingga pelatihan.

Tanaman tebu memang populer sebagai penghasil gula. Namun, belakangan ini sari tebu marak dijadikan bahan baku minuman segar. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat banyak orang menggemari minuman ini. Salah satu pelaku usaha yang melihat peluang ini adalah Jimmy Sutadi. Pengusaha asal Jakarta ini mendirikan gerai minuman tebu dengan merek Simply sejak 2008 silam.

Jimmy mulai menawarkan kemitraan usaha sejak tahun 2014 lalu. Saat ini, total gerainya ada 12 gerai, rinciannya 11 gerai milik sendiri di Jabodetabek dan satu gerai milik mitra di Jakarta. Ia bilang, Simply menjual minuman sari tebu yang umumnya dijual di jalanan, namun konsepnya masuk mal dan dibuat dengan booth berkonsep island. Selain menjual minuman tebu, Simply juga menjual minuman tradisional lain seperti liang teh, sari kacang hijau, susu kedelai, sari alang-alang, wedang jahe, dan banyak lagi.


Jika Anda berminat, Jimmy menawarkan paket investasi sebesar Rp 400 juta. Mitra akan mendapat fasilitas booth island, peralatan usaha lengkap. seperti mesin pemeras tebu, bahan baku batangan tebu, kemasan, pelatihan karyawan, seragam karyawan, dan peralatan promosi.

Kerjasama usaha berjangka waktu selama lima tahun. Setelah kontrak habis, mitra yang ingin memperpanjang kerjasama akan membayar franchise fee. Namun, nilainya akan dinegosiasikan selanjutnya. Pusat mengutip biaya royalti 2% dari omzet saban bulan. Selain itu, mitra juga harus mengambil batang tebu dan kemasan minuman dari pusat. Cermati lokasi usaha

Jimmy bilang, total varian rasa minuman tebu yang ditawarkan sekitar 22 rasa. Harga jual aneka minuman di gerai ini dari Rp 18.000 hingga Rp 29.000 per gelas. Targetnya, satu gerai bisa menjual rata-rata 200 gelas per hari. Jika target tersebut tercapai, mitra bisa mengantongi omzet sebesar Rp 150 juta per bulan.

Setelah dikurangi biaya pembelian bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra masih bisa meraup laba bersih sekitar 20%. "Jadi kalau dihitung-hitung balik modal sekitar setahun," ujarnya.

Menurut Jimmy, kelebihan Simply terdapat dari bahan baku tebu pilihan dari empat jenis tebu yaitu tebu kuning muda, tebu hitam, tebu ungu, dan tebu cokelat serta tanpa bahan pengawet. Lagipula minuman yang dijual adalah minuman tradisional yang mulai jarang ditemui di zaman sekarang. Tempat usaha yang dibutuhkan sekitar 10 m² dengan minimal tiga orang karyawan.

Erwin Halim, pengamat usaha dari Proverb Consulting mengatakan, bisnis minuman tebu sudah cukup banyak beredar di masyarakat. Agar bisa bersaing, merek ini harus memiliki nilai lebih dari produk yang dijual dan memiliki pelayanan yang memuaskan. "Penentuan lokasi usaha yang tepat juga harus jadi pertimbangan penting," tuturnya. 

Simply           Jl. Kalibata Raya No. 1, Pancoran, Jakarta Hp: 0816885271

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi